Kamis, 09 Maret 2017

Makalah Tentang Pertumbuhan Dan Perkembangan Peserta Didik



DAFTAR ISI.............................................................................................................. i
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1
A.    Latar Belakang...................................................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah.................................................................................................. 1
C.     Tujuan Penelitian................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................. 2
A.    Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan............................................................ 2
B.     Aspek-aspek Pertumbuhan dan Perkembangan  Peserta didik............................. 7
C.     Perbedaan Individu Peserta Didik...................................................................... 11
D.    Faktor-faktor yang Berpengaruh pada Perkembangan Peserta Didik................. 13
E.     Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan...................................................... 18
BAB III PENUTUP................................................................................................ 30
A.    Kesimpulan......................................................................................................... 30
B.     Saran................................................................................................................... 31
Daftar Pustaka


Makalah Tentang Pertumbuhan Dan Perkembangan Peserta Didik

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Dalam kehidupan anak ada dua proses yang beroperasi secara kontinu, yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Banyak orang yang menggunakan istilah “pertumbuhan” dan “perkembangan” secara bergantian. Kedua proses ini berlangsung secara interdependensi, artinya saling bergantung satu sama lain. Kedua proses ini tidak bias dipisahkan dalam bentuk-bentuk yang secara pilah berdiri sendiri-sendiri, akan tetapi bisa dibedakan untuk maksud lebih memperjelas penggunaannya.
Dalam hal ini, kedua proses tersebut memiliki tahapan-tahapan, diantaranya tahap secara moral dan spiritual. Karena pertumbuhan dan perkembangan peserta didik dilihat dari tahapan tersebut memiliki kesinambungan yang begitu erat dan penting untuk dibahas, maka kita menguraikannya dalam bentuk struktur yang jelas baik dari segi teori sampai kaitannya dengan pengaruh yang ditimbulkan.
B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah adalah sebagai berikut :
1.      Apa definisi pertumbuhan dan perkembangan?
2.      Aspek-aspek  pertumbuhan dan perkembangan peserta didik ?
3.      Perbedaan invidual peserta didik!
4.   Faktor-faktor yang Berpengaruh pada Perkembangan Peserta Didik
5.   Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
C.        Tujuan Penelitian
1.      Untuk mengetahui Apa definisi pertumbuhan dan perkembangan
2.      Untuk mengetahui Aspek-aspek  pertumbuhan dan perkembangan peserta didik
3.      Untuk mengetahui Perbedaan invidual peserta didik
4.      Untuk mengetahui Faktor-faktor yang Berpengaruh pada Perkembangan Peserta Didik
5.      Untuk mengetahui Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

BAB II
PEMBAHASAN

A.                Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan
Di dalam seluruh jangka kehidupan manusia, semenjak dalam kandungan sampai meninggal di dalamnya terjadi perubahan-perubahan baik fisik maupun psikis. Perubahan-perubahan tersebut terjadi karena pertumbuhan dan perkembangan dalam dirinya.
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua istilah yang senantiasa digunakan secara bergantian. Keduanya tidak bisa dipisah-pisah, akan tetapi saling bergantung satu dengan lainnya bahkan bisa dibedakan untuk maksud lebih memperjelas penggunaannya.
Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat pada waktu yang normal. Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses transmisi dari konstitusi fisik (keadaan tubuh atau keadaan jasmaniah ) yang herediter dalam bentuk proses aktif secara berkesinambungan. Jadi, pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis.
Perkembangan adalah  serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman(E.B hurloch), bekerja dalam suatu proses perubahan yang berkenaan dengan aspek-aspek fisik dan psikhis atau perubahan tingkah laku dan kemampuan sepanjang proses perkembangan individu mulai dari massa konsepsi samppai mati
Hasil pertumbuhan antara lain bertambahnya ukuran kuantitatif badan anak, seperti berat, panjang, dan kekuatannya. Begitu pula pertumbuhan akan mencakup perubahan yang semakin sempurna pada sistem jaringan saraf dan perubahan-perubahan struktur jasmani lainnya. Dengan demikian, pertumbuhan dapat diartikan sebagai proses perubahan dan pematangan fisik.
Pertumbuhan jasmani berakar pada organisme yang selalu berproses untuk menjadi besar. Pertumbuhan jasmaniah ini dapat diteliti dengan mengukur berat, panjang, dan lingkaran seperti lingkar kepala, lingkar dada, lingkar pinggul, lingkar lengan dan lain-lain. Dalam pertumbuhannya, setiap bagian tubuh mempunyai perbedaan tempo kecepatan. Misalnya, pertumbuhan alat kelamin berlangsung paling lambat pada masa anak-anak tetapi mengalami percepatan pada masa pubertas. Sebaliknya, pertumbuhan susunan saraf pusat berlangsung pada akhir masa anak-anak dan berhenti pada masa pubertas. Perbedaan kecepatan masing-masing bagian tubuh mengakibatkan adanya perbedaan keseluruhan proporsi tubuh dan juga menimbukan perbedaan dalam fungsinya.
Secara umum konsep perkembangan dikemukakan oleh Werner pada tahun 1957 (Sunarto, dkk, 1994: 31) yang menjelaskan bahwa "perkembangan sejalan dengan prinsip orthogenetis, berlangsung dari keadaan global dan kurang berdeferensiasi sampai ke keadaan di mana diferensiasi, artikulasi, dan integrasi meningkat secara bertahap". Dapat dikata konsep perkembangan itu mengandung unsur keseluruhan (totalitas) dan berkesinambungan yang berlangsung secara bertahap. Selanjutnya Libert, Paulus dan Stauss (Singgih, 1990: 31) merumuskan arti perkembangan yaitu: "perkembangan adalah proses perubahan dalam pertumbuhan pada suatu waktu sebagai fungsi kematangan dan interaksi dengan lingkungan".  Selain itu perkembangan proses perubahan akibat dari pengalaman.  Istilah perkembangan dapat mencerminkan sifat-sifat yang khas mengenai gejala-gejala psikologis yang menampak.
Perubahan-perubahan meliputi beberapa aspek, baik fisik maupun psikis. Perubahan dimaksud dapat dikategorikan menjadi empat yaitu: (1) perubahan dalam ukuran; (2) perubahan dalam perbandingan; (3) berubah untuk mengganti hal-hal yang lama; dan (4) berubah untuk memperoleh hal-hal yang baru.
Soesilo  Windradini (1995: 2)  menyatakan bahwa perkembangan individu tidak berlangsung secara otomatis, tetapi perkembangan tersebut sangat bergantung pada beberapa faktor, yaitu: (1) heriditas, (2) lingkungan, (3) kematangan fisik dan psikis, dan (4) aktivitas anak sebagai subyek bebas yang berkemauan, dalam arti anak bisa mengadakan seleksi, bisa menolak dan menyetujui serta mempunyai emosi.
Perubahan dalam perkembangan bertujuan untuk memperoleh penyesuaian diri terhadap lingkungan di mana ia hidup.  Untuk mencapai tujuan maka realisasi diri “aktualisasi diri” sangat penting perannya. Realiasasi diri memainkan peran penting dalam kesehatan mental, maka seseorang yang berhasil menyesuaikan diri dengan baik secara pribadi dan sosial harus mempunyai kesempatan untuk mengungkapkan minat dan keinginannya dengan cara memuaskan dirinya.  Tetapi pada saat yang sama harus menyesuaikan dengan standar-standar yang diterima.  Kurangnya kesempatan berdampak pada kekecewaan dan sikap-sikap negatif terhadap orang lain dan bahkan terhadap kehidupan pada umumnya.
Perubahan-perubahan baik fisiologis maupun psikologis tidak semua orang menyadarinya, kecuali terjadinya perubahan itu secara mendadak, cepat,  dan mempengaruhi pola kehidupan mereka.  Suatu bukti hampir semua orang takjub terhadap masa pubertas, pertumbuhan melonjak dari akhir masa kanak-kanak ke awal masa remaja.  Sama halnya dengan usia lanjut ketika proses penuaan terus berlangsung seseorang telah menyadari bahwa kesehatan mulai “berkurang” dan pikiran mulai “mundur”  sehingga perlu ada penyesuaian baru terhadap perubahan dalam pola kehidupan mereka.
Beberapa pendapat para ahli mengenai pertumbuhan dan perkembangan diantaranya adalah:
a.       Seifert dan Hoffnung mengartikan perkembangan sebagai “long-term changes in a person’s growth, feelings, pattents of thinking, sosial relationship and motor skills.”
b.      C.P. Chaplin mengartikan pertumbuhan sebagai satu pertambahan atau kenaikan dalam ukuran dari bagian-bagian tubuh atau organisme sebagai suatu keseluruhan.
c.       A.E. Sinolungan mengartikan pertumbuhan menunjuk pada kuantitatif, yaitu yang dapat dihitung atau diukur, seperti panjang atau berat tubuh.
d.      Ahmad Thonthowi mengartikan pertumbuhan sebagai perubahan jasad yang meningkat dalam ukuran (size) sebagai akibat dari adanya perbanyakan (multiplication) sel-sel.
e.       Reni Akbar Hawadi (2001), “perkembangan secara luas menunjuk pada keseluruhan proses perubahan dari potensi yang dimiliki individu dan tampil dalam kualitas kemampuan, sifat dan ciri-ciri yang baru.
f.        F.J. Monks menyatakan perkembangan adalah suatu proses ke arah yang lebih sempurna dan tidak begitu saja dapat diulang kembali. Perkembangan menunjuk pada perubahan yang bersifat tetap dan tidak dapat diputar kembali.
Dari beberapa pendapat dari para ahli dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan diartikan sebagai suatu penambahan dalam ukuran bentuk, berat atau ukuran dimensif tubuh serta bagian-bagiannya. Sedangakn perkembangan menunjuk pada perubahan-perubahan dalam bentuk bagian tubuh dan integrasi berbagai bagiannya ke dalam satu kesatuan fungsional bila pertumbuhan itu berlangsung. Intinya bahwa pertumbuhan dapat diukur sedangkan perkembangan hanya dapat dilihat gejala-gejalanya. Perkembangan dipersyarati adanya pertumbuhan.
a.         Perbedaan Pertumbuhan dan Perkembangan
v  Pertumbuhan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1)      Dalam pertumbuhan akan terjadi perubahan ukuran dalam hal bertambahnya ukuran fisik, seperti berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar lengan, lingkar dada, dan lain- lain.
2)      Dalam pertumbuhan dapat terjadi perubahan proporsi yang dapat terlihat pada proporsi fisik atau organ manusia yang muncul mulai dari masa konsepsi hingga dewasa.
3)      Pada pertumbuhan dan perkembangan terjadi hilangnya ciri-ciri lama yang ada selama masa pertumbuhan, seperti hilangnya kelenjar timus, lepasnya gigi susu, atau hilangnya refleks-refleks tertentu.
4)      Dalam pertumbuhan terdapat ciri baru yang secara perlahan mengikuti proses kematangan, seperti adanya rambut pada daerah aksila, pubis, atau dada.
v  Perkembangan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1)      Perkembangan selalu melibatkan proses pertumbuhan yang diikuti dari perubahan fungsi, seperti perkembangan sistem reproduksi akan diikuti perubahan pada fungsi alat kelamin.
2)      Perkembangan memiliki pola yang konstan dengan hukum tetap, yaitu perkembangan dapat terjadi dari daerah kepala menuju ke arah kaudal atau dari bagian proksimal ke bagian distal.
3)      Perkembangan memiliki tahapan yang berurutan mulai dari kemampuan melakukan hal yang sederhana menuju kemampuan melakukan hal yang sempurna.
4)      Perkembangan setiap individu memiliki kecepatan pencapaian perkembangan yang berbeda.
5)      Perkembangan dapat menentukan pertumbuhan tahap selanjutnya, di mana tahapan  perkembangan harus melewati tahap demi tahap (Narendra, 2002).
b.         Pentingnya mengetahui pertumbuhan dan perkembangan peserta didik
            Dengan mempelajari perkembangan peserta didik kita akan memperoleh beberapa keuntungan. Pertama, kita akan mempunyai ekspestasi yang nyata tentang anak dan ramaja. Dari psikologi perkembangan akan diketahui pada umur berapa anak mulai berbicara dan mulai mampu berfikir abstrak. Hal-hal itu merupakan gambaran umum yang terjadi pada kebanyakan anak, disamping itu akan diketahui pula pada umur beberapa anak tertentu yang akan memperoleh keterampilan prilaku pada emosi khsusus. Kedua, pengetahuan tentang psikologi perkembangan anak membantu kita untuk merespons sebagaimana mestinya pada prilaku tertentu dari seorang anak. Bila seorang anak dari Taman Kanak-kanak tidak mau sekolah lagi karena diganggu temannya, apa yang harus dilakukan oleh guru dan orang tuanya? Bila anak selalu ingin merebut mainan dari temannya apakah dibiarkan saja? Psikologi perkembangan akan membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan itu dan menunjukan sumber-sumber jawaban serta pola-pola anak mengenai pikiran, perasaan dan prilakunya. Ketiga, pengetahuan tentang perkembangan anak akan membantu mengenali berbagai penyimpangan dari perkembanganyang normal. Keempat, terakhir, dengan mempelajari perkembangan anak akan membantu memahami diri sendiri.
Berikut ini adalah beberapa hal yang mendasari pentingnya mengetahui pertumbuhan dan perkembangan peserta didik.
1.         Masa Perkembangan Yang Cepat
Pada anak terjadi pertumbuhan-pertumbuhan yang cepat dibandingkan dengan perubahan-perubahan yang dialami spesies lain. Perubahan fisik, misalnya pada tahun pertama lebih cepat dari pada tahun-tahun berikutnya.
Hal yang sama terjadi juga pada perubahan yang menyangkut interaksi social, perolehan dan penggunaan bahasa, kemampuan mengingat serta berbagai fungsi lainnya.
2.         Pengaruh Yang Lama
Alasan lainnya mengapa mempelajari anak ialah bahwa peristiwa-peristiwa dan pengalaman-pengalaman pada tahun-tahun awal menunjukan pengaruh yang lama dan kuat terhadap perkembangan individu pada masa-masa berikutnya. Kebanyakan ahli teori psikologi berpendapat bahwa apa yang terjadi hari ini sangant banyak ditentukan oleh perkembangan kita sebagai anak.
3.         Proses Yang Kompleks
Sebagai peneliti yang mencoba memahami prilaku orang dewasa yang kompleks, berpendapat bahwa mengkaji tentang bagaimana prilaku itu pada saat masih sederhana akan sangat berguna. Misalnya ialah bahwa kebanyakan orang dapat membuat kalimat yang panjang dan dapat dimengerti oleh orang lain. Manusia mampu berkomunikasi dari cara yang sederhana sampai yang kompleks karena bahasa yang digunakan mengikuti aturan-aturan tertentu. Tetapi menentukan apa aturan itu dan bagaimana menggunakan adalah sulit.  Suatu pendekatan terhadap masalah ini adalah dengan mempelajari proses kemampuan berbahasa. Anak membentuk kaliamat yang hanya terdiri atas satu atau dua kata, kalimat itu muncul dengan mengikuti aturan yang diajarkan oleh orang dewasa. Dengan mengkaji kalimat pertama tersebut para peneliti bahasa bertambah wawasannya tentang mekanisme cara berbicara orang dewasa yang lebih kompleks.
4.         Nilai yang diterapkan
Penelitian tentang tahap awal perkembangan sosial secara relevan berkaitan dengan orang tua tentang perannya dalam kehidupan sehari-hari, percobaan tentang strategi pemecahan masalah pada anak akan memberikan informasi berharga tentang metode belajar yang baik. Hasil penelitian atau pengkajian teoritis dapat secara langsung atau tidal dapat mempengaruhi pada pola pendidikan atau pengajaran.
5.         Masalah yang menarik
Anak merupakan makhluk yang mengagumkan dan penuh teka teki serta menarik untuk dikaji. Kemudahan anak umur dua tahun untuk mempelajari bahasa ibunya dan kreativitas anak untuk bermain dengan temannya merupakan dua hal dari karakteristik anak yang sedang berkembang. Misalnya banyak hal-hal yang berkaitan dengan perkembangan anak yang merupakan misteri yang menarik. Dalam hal ini ilmu pengetahuan lebih banyak menjumpai peretanyaan-pertanyaan dari pada jawabannya.

B.     Aspek-aspek Pertumbuhan dan Perkembangan  Peserta didik

Sejak- awal tahun 1980-an semakin diakuinya pengaruh keturunan (genetik) terhadap perbedaan individu. Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian perilaku genetik yang mendukung, pentingnya pengaruh keturunan menunjukkan tentang pentingnya pengaruh lingkungan. Perilaku yang kompleks yang menarik minat para ahli psikologi (misalnya temperamen, kecerdasan dan kepribadian) mendapat pengaruh yang sama kuatnya baik dari faktor-faktor lingkungan maupun keturunan (genetik).
 Aspek apa sajakah yang mempengaruhi faktor genetik? Menurut Santrok (1992), banyak aspek yang dipengaruhi faktor genetik. Para ahli genetik menaruh minat yang sangat besar untuk mengetahui dengan pasti tentang variasi karakteristik yang dapat dipengaruhi oleh faktor genetik. Kecerdasan dan temperamen merupakan aspek-aspek yang paling banyak ditelaah yang dalam perkembangannya dipengaruhi oleh keturunan.
a.         Pertumbuhan Fisik
            Pertumbuhan manusia merupkan perubahan fisik menjadi lebih besar dan lebih panjang, dan prosesnya terjadi sejak manusia belum lahir hingga ia dewasa. Masa sebelum lahir merupakan pertumbuhan dan perkembangan manusia yang sangat kompleks, karena pada masa itu merupakan awal terbentuknya organ-organ tubuh dan tersusunnya jaringan saraf yang membentuk sistem yang lengkap.
        Pertumbuhan fisik manusia setelah lahir merupakan kelanjutan pertumbuhan sebelum lahir. Proses pertumbuhan fisik manusia berlangsung sampai masa dewasa. Selama tahun pertama dalam pertumbuhannya, ukuran panjang badannya akan bertambah sekitar sepertiga  dari panjang badan semula dan berat badannya akan bertambah menjadi sekitar tiga kalinya. Sejak lahir hingga dengan umur 25 tahun, perbandingan ukuran badan manusia, dari pertumbuhan yang kurang proporsional pada awal terbentuknya manusia (kehidupan sebelum lahir atau prenatal) samapi dengan proporsi yang ideal dimasa dewasa.
Pertumbuhan fisik, baik secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi prilaku anak sehari-hari. Secara langsung pertumbuhan fisik seorang anak akan menentukan keterampilan anak dalam bergerak. Secara tidak langsung, pertumbuhan dan perkembangan fungsi fisik akan memepengaruhi bagaimana anak itu memandang dirinya sendiri dan bagaimana ia memandang orang lain.
b.         Kecerdasan (Intelek)
Intelek merupakan kata lain pikir ,berkembang sejalan dengan pertumbuhan syarat otak. Karena piker pada dasarnya menunjukkan fungsi otak, maka kemampuan intelektual yang lazim disebut dengan istilah lain kemampuan berpikir, dipengaruhi oleh kematangan otak yang mampu menunjukkan fungsinya secara baik.
Adapun tahap-tahap perkembangan kognitif menurut Piaget yaitu sebagai berikut :
a.       Tahap pertama : Masa sensori motor (0.00-2.50 th)
Yaitu masa ketika bayi mempergunaan system penginderaan dan aktivitas motorik untuk mengenal lingkungannya.
b.      Tahap Kedua : Masa pra-operasional (2.00-7.00 th)
Ciri khas masa ini adalah kemampuan anak menggunakan symbol yang mewakili sesuatu yang tidak ada.
c.       Tahap ketiga : Msa konkrit – operasional (7.00-11.00 th)
Anak mulai mengembangkan tiga macam opersi berpikir, yaitu :
a)      Identifikasi       : mengenali sesuatu;
b)      Negasi              : mengingkari sesuatu;
c)      Reprokasi         : mencari hubungan timbale balik antara beberapa hal.
d.      Tahap keempat : masa operasional (11.00-dewasa)
Pada tahap ini seseorang bis memperkirakan apa yang mungkin terjadi ia dapat  menngambil kesimpulan dari suatu pernyataan yang telah di tentukan.
c.         Temperamen (Emosi)
            Rasa dan perasaan merupakan salah satu potensi yang khusus dimiliki oleh manusia. Dalam hidupnya atau dalam proses pertumbuhan dan perkembangan manusia, banyak hal yang dibutuhkannya. Kebutuhan setiap orang dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Kebutuhan-kebutuhan itu ada yang primer yang harus segera dipenuhi kebutuhannya dan kebutuhan sekunder yang yang pemenuhannya dapat ditangguhkan. Jika kebutuhan primer tidak segera dipenuhi maka seseorang akan merasa kecewa dan sebaliknya.
            Temperamen adalah gaya/perilaku karakteristik individu dalam merespons. Ahli-ahli perkembangan sangat tertarik mengenai temperamen bayi. Sebagian bayi sangat aktif menggerak-gerakkan tangan, kaki dan mulutnya dengan keras, sebagian lagi lebih tenang, sebagian anak menjelajahi lingkungannya dengan giat pada waktu yang lama dan sebagian lagi tidak demikian. Sebagian bayi merespons orang lain dengan hangat, sebagian lagi pasif dan acuh tidak acuh. Gaya-gaya perilaku tersebut di atas menunjukan temperamen seseorang.
Menurut Thomas & Chess (1991) ada tiga tipe dasar temperamen yaitu mudah, sulit, dan lambat untuk dibangkitkan.
1.      Anak yang mudah umumnya mempunyai suasana hati yang positif dan dapat dengan cepat membentuk kebiasaan yang teratur, serta dengan mudah pula menyelesaikan diri dengan pengalaman baru.
2.      Anak yang sulit cenderung untuk beraksi secara negatif serta sering menangis dan lambat untuk menerima pengalaman-pengalaman baru.
3.       Anak yang lambat untuk dibangkitkan mempunyai tingkat kegiatan yang rendah, kadang-kadang negatif, dan penyesuaian diri yang rendah dengan lingkungan atau pengalaman baru.
Chess dan Thomas berpendapat bahwa temperamen adalah karakteristik bayi yang baru lahir dan akan dibentuk dan dimodifikasi oleh pengalaman-pengalaman anak pada masa-masa berikutnya. Para peneliti menemukan bahwa indeks pengaruh lingkungan terhadap temperamen sebesar 50% sampai 60% itu menunjukan lemahnya pengarus tersebut. Kekuatan pengaruh ini biasanya menurun saat anak itu tumbuh menjadi lebih besar. Menetap atau konsisten tidaknya temperamen bergantung kepada “kesesuaian” hubungan antara anak dengan orang tuanya. Orang tua mempengaruhi anak, tetapi anakpun mempengaruhi orang tua. Orang tua dapat menjauh dari anaknya yang sulit, atau mereka dapat menegur dan menghukumnya. Hal ini akan menjadikan anak yang sulit, menjadi lebih sulit lagi. Orang tua yang luwes dapat memberi pengaruh yang menyenangkan terhadap anak yang sulit atau akan tetap menunjukan kasih sayang walau anak menjauh atau berkeras kepala. Dengan singkat dapat dikatakan bahwa keturunan dapat mempengaruhi temperamen. Tingkat pengaruh ini bergantung pada respons orang tua terhadap anak-anaknya dengan pengalaman-pengalaman masa kecil yang ditemui dalam lingkungan.


d.         Sosial
Sejalan dengnan pertumbuhan badannya, bayi yang telah menjadi anak dan seterusnya dan menjadi dewasa akan mengenal lingkungan yang luas dan mengenal banyak manusia. Perkenalan dengan orang lain dimulai dengan mengenal ibunya, kemudian mengenal ayahnya dan saudara-saudaranya dan akhirnya mengenal manusia di luar keluarganya. Selanjutnya manusia yang dikenalnya semakin banyak dan amat heterogen, namun pada umumnya setiap anak akan lebih tertarik pada teman sebayanya. Anak membentuk kelompok sebaya sebagai dunianya, memahami dunia anak, dan kemudian dunia pergaulan yang lebih luas. Akhirnya manusia mengenal kehidupan bersama, kemudian bermasyarakat atau berkehidupan sosial. Dalam perkembangannya setiap manusia pada akhirnya mengetahui bahwa manusia itu saling membantu dan dibantu, memberi dan diberi.
e.         Bahasa
Fungsi bahasa adalah untuk komunikasi. Setiap orang senantiasa berkomunikasi dengan dunia sekitarnya, dengan orang-orang disekitarnya. Pengertian bahasa sebagai alat komunikasi dapat diartikan tanda, gerak dan suara untuk menyampaikan isi pikiran kepada orang lain. Bicara adalah bahasa suara, bahasa lisan.
f.          Bakat Khusus
            Bakat merupakan kemampuan tertentu atau khusus yang dimiliki oleh seorang individu yang hanya dengan rangsangan atau sedikit latihan, kemampuan itu dapat berkembang dengan baik. Di dalam definisi bakat yang dikemukakan Guilford (Sumadi: 1984), bakat mencakup tiga dimensi  yaitu: dimensi perseptual, dimensi psikomotor dan dimensi intelektual.
            Seseorang yang emilki bakat akan lebih cepat dapat diamati, sebab kemampuan yang dimiliki  akan berkembang dengan pesat dan menonjol. Bakat khusus merupakan salah satu kemampuan untuk bidang tertentu seperti dalam bidang seni, olah raga ataupun keterampilan.
g.         Sikap, Nilai dan Moral
            Bloom (Woolfolk dan Nicolich, 1984: 390) mengemukakan bahwa tujuan akhir dari proses belajar kelompok menjadi tiga sasaran, yaitu penguasaaan pengetahuan (kognitif), penguasaaan nilai dan sikap (afektif) dan penguasaan psikomorik.
            Semakin tumbuh dan berkembang fisik dan psikis manusia, manusia mulai dikenalkan terhadap nilai-nilai, ditunjukkan hal-hal yang boleh dan hal-hal yang tidak boleh, yang harus dilakukan  dan yang dilarang. Menurut Piaget, pada awal pengenalan nilai dan prilaku seta tindakan iti masih bersifat “paksaan”. Akan tetapi sejalan dengan perkembangan inteleknya berangsur-angsur manusia mulai berbagai ketentuan yang berlaku di dalam keluarga dan  semakin lama semakin luas sampai dengan ketentuan  yang berlaku di dalam masyarakat dan Negara.
h.         Interaksi keturunan dan lingkungan dalam perkembangan
Keturunan dan lingkungan berjalan bersama atau bekerja sama dan menghasilkan individu dengan kecerdasan, tempramen tinggi dan berat badan, minat yang khas. Karena pengaruh lingkungan bergantung pada karakteristik genetik, maka dapat dikatakan bahwa antara keduanya terdapat interksi.
Pengaruh genetik terhadap kecerdasan terjadi pada awal perkembangan anak dan berlanjut terus sampai dewasa. Kita ketahui pula bahwa dengan dibesarkan pada keluarga yang sama dapat terjadi perbedaan kecerdasan secara individual dengan variasi yang kecil pada kepribadian dan minat.  Salah satu alasan terjadinya hal itu ialah mungkin karena keluarga mempunyai penekanan yang sama kepada anak-anaknya berkenaan dengan perkembangan kecerdasan yaitu dengan mendorong anak mencapai tingkat tertinggi.
Contoh lain pubertas dan menopause bukanlah semata-mata hasil lingkungan. Walaupun pubertas dan menopause dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan seperti nutrisi, beragam obat-obatan dan kesehatan, evolusi dasar dan program genetik. Pengaruh keturunan pada pubertas dan menopause tidak diabaikan.

C.                Perbedaan Individu Peserta Didik
Makna “perbedaan” dan “perbedaan individual” menurut Lindgren (1980) menyangkut variasi yang terjadi, baik variasi pada aspek fisik maupun psikologis.
Dari pembahasan yang berhubungan dengan  individu terdapat dua fakta yang menonjol yaitu :
1.      Semua dari manusia mempunyai kesamaan dalam pola perkembangannya.
2.      Warisan manusia secara biologis dan sosial tiap-tiap individu mempunyai kecenderungan berbeda.
Garry 1963 dalam buku Perkembangan Peserta Didik karya Sunarto dan B. Agung Hartono mengategorikan perbedaan individual ke dalam bidang-bidang berikut:
  1. Perbedaan fisik, tingkat dan berat badan, jenis kelamin, pendengaran, penglihatan, dan kemampuan bertindak.
  2. Perbedaan sosial termasuk status ekonomi, agama, hubungan keluarga, dan suku.
  3. Perbedaan kepribadian termasuk watak, motif, minat, dan sikap.
  4. Perbedaan inteligensi dan kemampuan dasar.
  5. Perbedaan kecakapan atau kepandaian di sekolah.
a.         Jenis perbedaan lainnya meliputi :
1.      Perbedaan kognitif
            Kemampuan kognitif merupakan kemampuan yang berkaitan dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan tehnologi. Setiap orang memiliki persepsi tentang hasil pengamatan atau penyerapan atas suatu obyek. Berarti ia menguasai segala sesuatu yang diketahui, dalam arti pada dirinya terbentuk suatu persepsi, dan pengetahuan itu diorganisasikan secara sistematik untuk menjadi miliknya
2.      Perbedaan kecakapan bahasa
            Bahasa merupakan salah satu kemampuan individu yang sangat penting dalam kehidupan. Kemampuan tiap individu dalam berbahasa berbeda-beda. Kemampuan berbahasa merupakan kemampuan seseorang untuk menyatakan buah pikirannya dalam bentuk ungkapan kata dan kalimat yang penuh makna, logis dan sistematis. Kemampuan berbahasa sangat dipengaruhi oleh faktor kecerdasan dan faktor lingkungan serta faktor fisik (organ bicara)
3.      Perbedaan kecakapan motorik
            Kecakapan motorik atau kemampuan psiko-motorik merupakan kemampuan untuk melakukan koordinasi gerakan syarat motorik yang dilakukan oleh syaraf pusat untuk melakukan kegiatan.
4.      Perbedaan Latar Belakang
            Perbedaaan latar belakang dan pengalaman mereka masing-masing dapat memperlancar atau menghambat prestasinya, terlepas dari potensi individu untuk menguasai bahan
5.      Perbedaan bakat
            Bakat merupakan kemampuan khusus yang dibawa sejak lahir. Kemampuan tersebut akan berkembang dengan baik apabila mendapatkan rangsangan dan pemupukan secara tepat sebaliknya bakat tidak berkembang sama, manakala lingkungan tidak memberi kesempatan untuk berkembang, dalam arti tidak ada rangsangan dan pemupukan yang menyentuhnya.
6.      Perbedaan kesiapan belajar
            Perbedaan latar belakang, yang meliputi perbedaan sisio-ekonomi sosio cultural, amat penting artinya bagi perkembangan anak. Akibatnya anak-anak pada umur yang sama tidak selalu berada pada tingkat kesiapan yang sama dalam menerima pengaruh dari luar yang lebih luas.
      D.                Faktor-faktor yang Berpengaruh pada Perkembangan Peserta Didik
      1.    Faktor Internal
      a.   Kondisi Fisik
Faktor fisik merupakan faktor bilogis individu yang merujuk pada faktor genetik yang diturunkan oleh kedua orangtuanya. Pada masa pembentukan sel-sel tubuh, banyak faktor yang dapat mempengaruhi kondisi janin disamping keunikan yang telah ada pada kedua orangtuanya.
      b.   Kondisi Psikis
Kondisi fisik dan psikis inidvidu sangat berkaitan. Ranah perkembangan individu menyangkut aspek fisik, intelektual yaitu kognitif dan bahasa, emosi dan sosial moral. Kondisi fisik yang yang tidak sempurna atau cacat juga berkaitan dengan persepsi individu terhadap kemampuan dirinya.  Begitupun ketidakmampuan intelektual dapat disebabkan karena kerusakan sistem syaraf, kerusakan otak atau mengalami retardasi mental.

      2.    Faktor Eksternal
      a.   Lingkungan Fisik
Lingkungan ini mencakup kondisi keamanan, cuaca, keadaan geografis, senitasi atau kebersihan lingkungan, serta keadaan rumah yang meliputi ventilasi, cahaya dan kepadatan hunian. Semua kondisi ini sangat mempengaruhi bagaimana individu dapat menjalankan proses kehidupannya.
      b.   Lingkungan Non Fisik
Faktor non fisik meliputi berbagai macam komponen, yaitu keluarga, pendidikan dan masyarakat. Beberapa faktor yang berkenaan dengan faktor non fisik seperti stimulasi motivasi dalam mempelajari sesuatu, pola asuh, serta kasih sayang dari orangtua.
3.         Pertumbuhan dan perkembangan AUD
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini seringkali dipergunakan seolah-olah keduanya mempunyai pengertian yang sama, karena menunjukan adanya suatu proses perubahan tertentu yang mengarah kepada kemajuan. Padahl sesungguhnya istilah pertumbuhan dan perkembangan ini mempunyai pengertian yang berbeda.
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai perubahan yang bersifat kuantitatif, sebagai akibat dari adanya pengaruh luar atau lingkungan. Pertumbuhan mengandung arti adanya perubahan alam ukuran dan struktur tubuh sehingga lebih banyak menyangkut perubahan fisik.
Selain dari pengertian diatas, pertumbuhan dapat didefinisikan pula sebagai perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada diri individu yang sehat dalam fase-fase tertentu. Hasil dari pertumbuhan ini berupa bertambah panjang tulang-tulang terutama lengan dan tungkai, bertambah tinggi dan berat badan serta semakin bertambah sempurnanya susunan tulang dan jaringan syaraf. Pertumbuhan ini akan terhenti setelah adanya maturasi atau adanya kematangan pada diri individu. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan adalah suatu perubahan fungsional yang bersifat kualitatif, baik dari fungsi-fungsi fisik maupun  mental sebagai hasil keterkaitannya dengan pengaruh lingkungan.
Perkembangan dapat juga dikatakan sebagai suatu urutan-urutan perubahan yang bersifat sistematis, dalam arti saling kebergantungan atau saling mempengaruhi antaraspek-aspek fisik dan psikis merupakan satu kesatuan yang harmonis. (contoh: anak diperkenalkan bagaimana cara memegang pensil, membuat huruf-hurufdan diberi latihan oleh orang tuanya). Kemampuan belajar menulis akan mudah dan cepat dikuasai anak apabila proses latihan diberikan padasaat otot-ototnya telah tumbuh dengan sempurna, dan saat untuk memehami bentuk huruf telah diperoleh.
Dengan demikian anak akan mampu memegang pensil dan membaca bentuk huruf. Selain itu perubahan juga bersifat  progresif, yang berarti bahwa perubahan yang terjadi bersifat maju, meningkat an mendalam baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Contoh, perubahan pengetahuan dan kemampuan anak dari yang bersifat sedehana berkembang kearah yang lebih berkesinambungan merupakan ciri lain dari perubahan yang terjadi, artinya perubahan itu berlangsung secara beraturan atau berurutan, tidak bersifat meloncat-loncat atau karena unsur kebetulan. Contoh, agar anak mampu berlari maka sebelumnya anak harus mapu berdiri dan merangkak terlebih dahulu.
Melalui belajar anak akan berkembang, dan akan mampu mempelajari hal-hal yang baru. Perkembangan akan dicapai karena adanya proses belajar, sehingga anak memperoleh pengalaman baru dan menimbulkan perilaku baru.
Dari uraian pengertian diatas perlu disadari bahwa pertumbuhan fisik dipengaruhi perkembangan psikis individu, karena pada suatu saat tertentu kedua istilah tersebut dapat digunakan secara bersamaan. Dengan kata lain, perkembangan merupakan hasil dari pertumbuhan, pematangan fungsi-fungsi fisik, kematangan fungsi-fungsi psikis dan usaha belajar.
Dari uraian di atas kita dapat mengetahui bahwa pertumbuhan dan perkembangan anak memiliki pengertian yang berbeda tetapi memiliki kesinambungan  makna yang membangun karakter dan pendidikan anak usia dini. Begitu juga kita perlu mengetahui prinsip-prinsip perkembangan anak usia dini.
a.         Ciri-ciri perkembangan anak usia dini
Pada umumnya ciri-ciri perkembangan bayi dan anak kecil sifatnya individual dan kontekstual. Bayi dapat mengalami dan menghayati secara langsungkeadaan disekitarnya melalui indera mereka seperti melihat, mendengar, mengecap, mencium, dan merasakan. Bayi yang berkembang secara normal akan secara aktif memfungsikan inderanya untuk menangkap, merasakan, dan menghayati hal-hal yang ada di luar dirinya secara langsung. Namun aktivitas bayi secara biologis, psikologis, dan sosiologis berbeda dengan anak kecil, remaja atau dewasa. Seekor anak itik baru tetas dari telur bisa langsung berenang, tetapi bayi tidak langsung berjalan. Ia masih belum berdaya meskipun memiliki potensi untuk berkembang. Karena itu ia memerlukan bantuan dari orang dewasa agar ia bisa tumbuh mengenal dan memahami lingkungannya.
Dengan demikian orang dewasa sangat memegang peranan penting dalam membantu anak dalam ketidakberdayaannya melalui sosialisasi nilai-nilai, kebiasaan, dan norma-norma kehidupan sosial. Hubungan yang hangat dan positif antara orang dewasa dengan bayi dan anak-anak akan membantu bayi dan anak kecil untuk dapat mengembangkan rasa percaya diri terhadap lingkungan. Selain itu, orang dewasa perlu mengajarkan nilai-nilai dasar bagi pengembangan disiplin, kemandirian, dan tanggung jawab anak. Misalnya anak mulai dilatih, dibiasakan, dan dididik untuk dapat mengatur diri sendiri seperti makan, berpakain, mandi serta buang air. Dalam hal ini orangtua, para pengasuh, dan tenaga profesional perlu memahami dan mengembangkan berbagai metode dan teknik pedidikan, bimbingan da pengembangan anak usia dini.
Selanjutnya agar pendidik dapat menanamkan dan mengajarkan disiplin pada anak maka tentunya harus mengetahui dengan jelas taraf  perkembangan menurut usia anak dan beberapa prinsip dasar sehingga dapat membimbing anak tersebut. Ciri-ciri perkembangan anak adalah sebagai berikut:
Ø  Seumur hidup(life-long) adalah tidak ada periode usia yang mendominasi perkembangan individu.
Ø  Multidimensional  adalah terdiri atas biologis,kognitif,dan sosial
Ø  Multidirectional adalah beberapa komponen dari satu dimensi dapat meningkat dalam pertumbuhan,sementara komponen lain menurun. Misalnya, orang dewasa dapat semakin aif tetapi kecepatan memproses informasi lebih buruk.
Ø  Lentur(plastis) adalah bergantung pada kondisi kehidupan individu
b.   Faktor-faktor yang mempengaruhi anak usia dini
1.      Faktor lingkungan
Faktor lingkungan disini ialah berupa lingkungan fisik yang ada di PAUD deperti halnya adanya suara,cahaya,suhu,dan desain kelaas. Apabila lingkungan fisik tersebut terkontrol dengan baik maka anak usia dini akan merasa nyaman dalam belajar.
Contohnya : ketika desaian ruangan di dalam lingkungan kelas belajar di desaian dengan sangat menarik,anak akan lebih tertarik dan semangat untuk belajar.
2.      Faktor sosial
Faktor sosial ini sangat berpengaruh dalam perkembangan kecakapan sosial anakakan belajar bagaimana bekerja sama,berinteraksi,sehingga anak akan belajar menghargai orang lain. Ketika faktor sosial berperan sangat baik di dalam pendidikan anak usia dini,maka perkembangan belajar anakpun nantinya juga akan meningkat,khususnya dalam bidang sosial
3.      Faktor emosi
Faktor emosi berkaitan dengan motivasi anak dalam belajar. Ketika anak memiliki emosi yang bagus dia akan semangat dalam belajar dan ketika mereka sedang dalam emosi yang tidak bagus anak usia dini cenderung tidak mau untuk diajak belajar. Karena kondisi emosi tiap anak berbeda-beda,maka pendidik memiliki tugas ekstra untuk mencari strategi yang dapat membangkitkan motivasi mereka dalam belajar.
4.      Faktor fisik
Faktor fisik dalam anak usia dini harus memerlukan kesiapa fisik yang cukup baik untuk belajar. Kesiapan fisik yang dimaksud disini adalah berkaitan dengan kondisi anak yang berkaitan dengan kondisi dengan makan dan minum,istirahat,kecukupan waktu tidur,dan aktivitas yang dilakukan. Ketika kondisi anak tidak dalam keadaan baik,misalnya terlalu lelah,hal tersebut akan mempengaruhi bagaimana anak dalam belajar. Ketika anak lelah anak akan tidak semangat lagi dalam belajar. Oleh karena itu faktor kegiatan yang dilakukan dalam pembelajaran di PAUD harus memperhatikan hal tersebut sehingga kegiatan dalam pembelajaran dapat berlangsung dengan optimal.
c.         Aspek-aspek perkembangan Anak usia dini
Menurut catron dan allen menyebutkan bahwa terdapat 6 aspek perkembangan anak usia dini. Diantaranya :
F Kesadaran personal : perkembangan kesadaran sosial bermain mendukung anakk tumbuh secara mandiri dan memiliki kontrol atas lingkungannya. Melalui bermain anak dapat menemukan hal yang baru,bereksplorasi. Meniru dan mempraktekkan kehidupan sehari-hari sebagai sebuah langkah dalam membangun ketrampilan menolong diri sendiri, ketrampilan ini membuat anak untuk mengenal diri mereka dan untuk mengembangkan pola perilaku yang memuaskan dalam hidup.
F Pengembangan emosi : melalui permainan anak dapt belajar menerima berekspresi dan mengatasi masalah
F Membangun sosialisasi : kemamuan sosialisai dan memperluas empati terhadap orang lain serta mengurangi sikap egosentrisme.
F Kemampuan berbahasa anak : memperluas kosa kata dan mengembangkan daya penerimaan serta mengekspresikan kemampuan berbahasa mereka melalui interaksi dengan anak-anak lain dan orang dewasa pada situasi bermain spontan.
F Pengembangan kognitif : memenuhi kebutuhan anak untuk secara aktif terlibat dengan lingkungan.
F Pengembangan kemampuan motorik : kesempatan yang luas untuk bergerak pengalaman belajar untuk menemukan aktivitas sensorik motor yang meliputi penggunaan otot-otot besar dan kecil. Memungkinkan anak untuk memenuhi perkembangan preseptual motorik.
d.         Permasalahan kesulitan anak usia dini
Masalah ganngguan belajar kerap kali dijumpai pada anak-anak. Masalah ini bisa timbul disekolah maupun di luar sekolah. Anak yang mengalami gangguan pemusatan perhatian(kosentrasi),gangguan daya ingat,gangguan membaca,menulis,berhitung,dll. Dampak yang dialami oleh anak yang mengalami gangguan belajar bukan hanya pada proses tumbuh kembangnya,tetapi juga berdampak pada proses tumbuh kembangnya,tetapi jyga berdampak pada proses interaksi anak tersebut dengan lingkungannya. Terkadang bukan keharmonisan keluarga juga dapat terganggu,diantara kedua orang tua saling menyalahkan,merasa frustasi,marah,dll.
E.        Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
            Salah satu ciri organisme adalah tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan adalah Peristiwa perubahan biologi yang terjadi pada makhluk hidup yang berupa pertambahan ukuran (volume, massa, dan tinggi). Pertumbuhan ini bersifat kuantitatif/ terukur. Perkembangan adalah proses menuju kedewasaan pada organisme. Proses ini berlangsung secara kualitatif. Baik pertumbuhan atau perkembangan bersifat irreversibel. Bila kita menanam biji tanaman, dapat diamati bahwa dari hari ke hari terjadi perubahan tinggi. Secara kualitatif, terlihat bentuk awal (biji) yang demikian sederhana menjadi bentuk tanaman yang lengkap.
Pada tanaman yang sedang tumbuh, terlihat adanya pembentukan organ-organ baru. Misalnya daun semakin banyak, akar semakin panjang dan bertambah banyak. Melihat arah pertumbuhan, tanaman tumbuh kedua arah utama:
- Akar ke bawah (Menuju ke bumi)
- Daun (dan batang) ke atas
Secara umum pertumbuhan dan pekembangan pada tumbuhan diawali untuk stadium zigot yang merupakan hasil pembuahan sel kelamin betina dengan jantan. Pembelahan zigot menghasilkan jaringan meristem yang akan terus membelah dan mengalami diferensiasi.
Diferensiasi adalah perubahan yang terjadi dari keadaan sejumlah sel, membentuk organ-organ yang mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda. Peristiwa diferensiasi menghasilkan perbedaan yang tampak pada struktur dan fungsi masing-masing organ, sehingga perubahan yang terjadi pada organisme tersebut semakin kompleks. Auksanometer adalah Suatu alat untuk mengukur pertumbuhan memanjang suatu tanaman, yang terdiri atas sistem kontrol yang dilengkapi jarum penunjuk pada busur skala atau jarum yang dapat menggaris pada silinder pemutar.
a.         Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan    
1.      Tahap Awal Pertumbuhan 
1)      Mula-mula biji melakukan imbibisi atau penyerapan air sampai ukuran bijinya bertambah dan menjadi lunak.
2)      Saat air masuk ke dalam biji, enzim-enzim mulai aktif sehingga menghasilkan berbagai reaksi kimia.
3)      Kerja enzim ini antara lain, mengaktifkan metabolisme di dalam biji dengan mensintesis cadangan makanan sebagai persediaan cadangan makanan pada saat perkecambahan berlangsung.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiOboFcJ-whNxEf71K7wltR0nVdVIM8QPyP7-hrYxiIcEA2B9nId7JBGaLgiE6Ck_3UCe4d4Qwd00LjveJSK4mkTp7goqy6nXWT47P1KvQcTefSXnNENfej0VKiimuvpkczm-rF4ZXj-n5w/s1600/Gambar-1.1-Bagian-bagian-biji.jpg
Gambar 2.1 Bagian-bagian biji

2.      Perkecambahan
1)      Perkecambahan terjadi karena pertumbuhan radikula (calon akar) dan pertumbuhan plumula (calon batang).
2)      Faktor yang memengaruhi perkecambahan adalah air, kelembapan, oksigen, dan suhu.
3)      Perkecambahan biji ada dua macam, yaitu:
a. Tipe perkecambahan di atas tanah (Epigeal)
Hipokotil memanjang sehingga plumula dan kotiledon ke permukaan tanah dan kotiledon melakukan fotosintesis selama daun belum terbentuk. Contoh: perkecambahan kacang hijau.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNOMN8xxdoimEgHeRwdvc9pK5cC_AaW6puPcE1Q1Yv5PMVaipWy2Ez4Ms7Rqp-jkHryC5MSWHI5r5y0LL156LyqS-Z6Drdkvv4QxEyNEjWBkhs3s7Zv_EbA2zaGTN1bt9qyqI0TGPQvpG7/s320/epigeal.PNG
Gambar 2.2 Tipe perkecambahan epigeal

b.Tipe perkecambahan di bawah tanah (hipogeal)
Epikotil memanjang sehingga plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas permukaan tanah, sedangkan kotiledon tertinggal dalam tanah. Contoh: perkecambahan kacang kapri (Pisum sativum).
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgizVgJUFHFDraYueSYtQ2KAxtoqoiwhhm2QXl2G5OwaUFHnCNSb2S4WHR12WoU8TvdK1Nueukhu3_BeLzIRyZ8XwbNeDOY-r-wvqpME1FBEjICwk0Zf-KTZ71jJdu9rdpHcjdAmIYRXsYu/s320/hipogeal.JPG
Gambar 2.3 Tipe perkecambahan hipogeal
b.         Macam-macam pertumbuhan pada tumbuhan
1.      Pertumbuhan Primer
            Terjadi sebagai hasil pembelahan sel-sel jaringan meristem primer. Berlangsung pada embrio, bagian ujung-ujung dari tumbuhan seperti akar dan batang.
Embrio memiliki 3 bagian penting :
a.       Tunas embrionik yaitu calon batang dan daun
b.      Akar embrionik yaitu calon akar
c.       Kotiledon yaitu cadangan makanan
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjJ8NXknE0AOeaFsWQtLYv_9DGdkIHmkUZZcywBkKI8qt7r3XcKFFtrk44sbVnOiveBPUaCwSPzJ0Cqcb1J7_drdnfKNK47riX3YrfQcJxikPkqAD_e-CLvVTRtdYCnFRlAkrb0ke1H_Gz/s1600/embrio+biji.png
Gambar 2.4 Embrio Tumbuhan
Pertumbuhan tanaman dapat diukur dengan alat yang disebut auksanometer.Daerah pertumbuhan pada akar dan batang berdasar aktivitasnya terbagi menjadi 3 daerah:
a.       Daerah pembelahan Sel-sel di daerah ini aktif membelah (meristematik)
b.      Daerah pemanjangan Berada di belakang daerah pembelahan
c.       Daerah diferensiasi Bagian paling belakang dari daerah pertumbuhan. Sel-sel mengalami diferensiasi membentuk akar yang sebenarnya serta daun muda dan tunas lateral yang akan menjadi cabang.
Setelah fase perkecambahan, diikuti pertumbuhan tiga sistem jaringan meristem primer yang terletak di akar dan batang. Pada fase ini tumbuhan membentuk akar, batang, dan daun. Tiga sistem jaringan primer yang terbentuk sebagai berikut:
a.       Protoderm, yaitu lapisan terluar yang akan membentuk jaringan epidermis.
b.      Meristem dasar yang akan berkembang menjadi jaringan dasar yang mengisi lapisan korteks pada akar di antara style dan epidermis.
c.       Prokambium, yaitu lapisan dalam yang akan berkembang menjadi silinder pusat, yaitu floem dan xilem.
2.         Pertumbuhan Primer Pada Akar
Akar muda yang keluar dari biji segera masuk ke dalam tanah, selanjutnya membentuk sistem perakaran tanaman. Pada ujung akar yang masih muda, terdapat empat daerah pertumbuhan sebagai berikut.
a.         Tudung akar (kaliptra). Tudung akar atau kaliptra berfungsi sebagai pelindung terhadap benturan fisik ujung akar terhadap tanah sekitar pertumbuhan. Fungsi lain ujung akar, yaitu memudahkan akar menembus tanah karena tudung akar dilengkapi dengan sekresi cairan polisakarida. Perbedaan antara tudung akar dikotil dan monokotil sebagai berikut:
1)      Pada tudung akar dikotil, antara ujung akar dengan kaliptra tidak terdapat batas yang jelas dan tidak memiliki titik tumbuh pada kaliptra tersebut.
2)      Pada tudung akar monokotil, antara ujung akar dan kaliptra terdapat batas yang jelas atau nyata dan mempunyai titik tumbuh tersendiri yang disebut kaliptrogen.
3)      Sel-sel kaliptra yang dekat dengan ujung akar mengandung butir-butir tepung yang disebut kolumela.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuxqernZN0D0uQObb4s1mESxi0eyJal8BAsER5bsrb5EXRusKMWupsTrzuoY_qpctcmdrkUB1-HV5omDUIcYHQvD5fKJS5TnW_ntWT9CFygEWDoCZx-4R59_HpPqFHjsnDcJ0owb-ScwBh/s1600/meristem+akar.jpg
Gambar 2.5 Jaringan meristem apikal akar. a. tudung akar b. meristem c. daerah pemanjangan sel d. korteks e. floem f. xylem
b.         Meristem merupakan bagian dari ujung akar yang selnya senantiasa mengadakan pembelahan secara mitosis. Meristem ini terletak di belakang tudung akar. Pada tumbuhan dikotil, sel-sel tudung akar yang rusak akan digantikan oleh sel-sel baru yang dihasilkan oleh sel-sel me-ristem primer dari perkembangan sel-sel meristem apical.
c.         Daerah pemanjangan sel terletak di belakang daerah meristem. Sel-sel hasil pembelahan meristem tumbuh dan berkembang memanjang pada daerah ini. Aktivitas pertumbuhan dan perkembangan memanjang dari sel mengakibatkan pembelahan sel di daerah ini menjadi lebih lambat dari bagian lain. Pemanjangan sel tersebut berperan penting untuk membantu daya tekan akar dan proses pertumbuhan memanjang akar.
   d.          Daerah diferensiasi, sel-sel hasil pembelahan dan pemanjangan akan mengelompok se-suai dengan kesamaan struktur. Sel-sel yang memiliki kesamaan struktur, kemudian akan memperoleh tugas membentuk jaringan tertentu.
3.         Pertumbuhan Primer pada Batang
Pertumbuhan dan perkembangan primer pada batang meliputi daerah pertumbuhan (titik tumbuh), daerah pemanjangan, dan daerah diferensiasi. Meristem apikal pada batang dibentuk oleh sel-sel yang senantiasa membelah pada ujung tunas yang biasa disebut kuncup. Di dalam kuncup, ruas batang dan tonjolan daun kecil (primordia) memiliki jarak sangat pendek karena jarak internodus (antar ruas) sangat pendek. Pertumbuhan, pembelahan, dan pemanjangan sel terjadi di dalam internodus.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDYxMoGjTjDvCAKyJ545caQdDn0iLOs73CrqdfUcdIi2lOtZLu4ISBAGmoLI7_pqazSEcDcy4hqXMpKyxLgM0h5VVpah4C64oRi0dnx73ByL1VCTIiX9UqfyYhfViLWlgCGdk8HNBKQqFF/s320/irisan+batang.jpg
Gambar 2.6 Irisan membujur ujung batang
4.         Pertumbuhan Sekunder
Merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil, gymnospermae dan menyebabkan membesarnya ukuran (diameter) tumubuhan.
Ø  Mula-mula kambium hanya terdapat pada ikatan pembuluh, yang disebut kambium vasis atau kambium intravasikuler. Fungsinya adalah membentuk xilem dan floem primer.
Ø  Selanjutnya parenkim akar/batang yang terletak di antara ikatan pembuluh, menjadi kambium yang disebut kambium intervasis.
Ø  Kambium intravasis dan intervasis membentuk lingkaran tahun bentuk konsentris. Kambium yang berada di sebelah dalam jaringan kulit yang berfungsi sebagai pelindung. Terbentuk akibat ketidakseimbangan antara permbentukan xilem dan floem yang lebih cepat dari pertumbuhan kulit.  Ke dalam membentuk feloderm : sel-sel hidup, ke luar membentuk felem yaitu sel-sel mati
c.         Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
Tumbuhan dapat tumbuh karena adanya faktorr-faktor yang mendukung. Faktor-faktor tersebut yaitu:
1.         Hormon pertumbuhan
Hormon pertumbuhan bertugas memacu atau merangsang bagian tertentu untuk melakukan pembelahan sel agar tumbuhan semakin besar. Hormon yang utama yaitu :
a.       Auksin (Bahasa yunani Auxein = meningkatkan)
Ø  Banyak terdapat di ujung-ujung koleoptil, atau ujung-ujung tunas.
Ø  Diketahui sebagai senyawa Asam Indol Asetat (AIA) atau Indol Acetic Acid (IAA).
Ø  Kerjanya akan efektif bila tak ada cahaya.
Ø  Bekerja mempengaruhi/mempercepat proses pembelahan sel-sel meristem di ujung-ujung tunas (batang dan akar)
Dengan sifat auksin ini, tumbuhan dapat tumbuh sangat cepat ditempat gelap (etiolasi). Dalam percobaan dilaboratorium, auksin juga memacu pertumbuhan daun, bunga, buah dan batang rerumputan dan kelompok cemara. Sifat auksin ini digunakan oleh para petani buah untuk merangsang bunga menjadi buah tanpa pembuahan terlebih dahulu, sehingga kini muncul jenis buah tanpa biji, seperti semangka, jeruk, dan durian. Proses pembentukan buah tanpa pembuahan ini disebut Partenokarpi. Auksin juga dipakai untuk memacu tumbuhnya akar pada batang-batang stek.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg1xctgXj1x6JLV3QmBobsbkwoeD4Fb3cO-NRMcbwxO5aymNYhJnxXy0w1W1g55uiG6xZiCF-W2dsyiKOvkfFe_VT62AUeiyWCMPChDEtx_Og3-sTjMHwjxZ_eSS0m2gksruo_vPZ-s1nv3/s1600/etiolasi.jpg
Gambar 2.7 Etiolasi akibat kerja hormon auksin



b.      Giberelin (Dari kata Gibbrela fujijuroi)
Gibberella fujikuroi adalah jamur yang menghasilkan hormon giberelin. Secara liar, Gibberella fujikuroi menginjeksikan tanaman lain dan mengeluarkan ekstrak giberelin. Akibatnya tanaman inang tumbuh raksasa.
 Setelah ditemukan pada Gibberela fujikuroi sebanyak 25 macam senyawa giberelin, ternyata ditemukan pula 73 macam lainnya pada tumbuhan tinggi. Giberelin dapat mempercepat tumbuhnya tunas, dan mempercepat perbungaan (vernalisasi), yang berarti mempercepat pembuahan. Sekarang dapat ditemukan produk buah-buahan melimpah sebelum musimnya. Ini berkat penggunaan giberelin oleh para petani buah diluar musim berbuah.
Didunia pertanian, giberelin banyak dimanfaatkan karena fungsinya yang istimewa, antara lain
F Digunakan untuk partenokarpi, menghasilkan buah tanpa biji.
F Mempercepat penuaan daun (sayuran) dan buah (Jeruk)
F Memacu pertumbuhan padang rumput untuk ternak.
F Menyebabkan gerombol buah anggur lebih panjang.
F Anggur tahan cendawan
F Mendorong produksi benih
F Oleh pembuat bir digunakan untuk mempercepat proses pembuatan malt
F Merenyahkan tangkai daun seledri
F  Meningkatkan tanaman tebu dan produksi gulanya.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvS9y30M1l1L9UC7nIfFI7BChMtgivVzqmWkbi1OXchILwbblki9sXl0c1Zm7rDhaxQO1bVBEzj4LuDgFDdWCU5LciAdY0B-rqm5YkSTLaCqlGNs0-Z1_j31F5lgoOAYkR0Bbe182K6CHn/s1600/giberelin.jpg
Gambar 2.8 Tanaman pot sebelah kanan yang diberi hormon giberelin

c. Sitokinin
Dinamakan sitoinin karena memacu sitokinesis (Pembelahan plasma sel). Sitokinin terdpat dijaringan pembuluh berbagai jenis tumbuhan. Sitokinin ditemukan pula pada endosperma cair buah kelapa muda, kapang, bakteri, dan bahkan hewan primata, lumut, ganggang coklat, ganggang merah, pinus, dan diatom.
Sitokinin paling banyak terdapat disekitar biji muda, buah muda, dan tunas daun, serta ujung akar. Didunia pertanian, sitokinin diperlukan untuk:
F Pertumbuhan pada kultur jaringan
F Menunda penuaan bagian tubuh tumbuhan
F  Memacu pembesaran sel-sel keping biji dan sel daun dikotil.
F Memacu perkembangan kloroplas dan sintesis klorofil
d.      Asam Absisat
Musim dingin atau masa kering merupakan waktu dimana tanaman beradaptasi menjadi dorman (penundaan pertumbuhan). Pada saat itu, ABA yang dihasilkan oleh kuncup menghambat pembelahan sel pada jaringan meristem apikal dan pada cambium pembuluh sehingga menunda pertumbuhan primer maupun sekunder. ABA juga memberi sinyal pada kuncup untuk membentuk sisik yang akan melindungi kuncup dari kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan. Dinamai dengan asam absisat karena diketahui bahwa ZPT ini menyebabkan absisi/rontoknya daun tumbuhan pada musim gugur. Nama tersebut telah popular walaupun para peneliti tidak pernah membuktikan kalau ABA terlibat dalam gugurnya daun.
Pada kehidupan suatu tumbuhan, merupakan hal yang menguntungkan untuk menunda/menghentikan pertumbuhan sementara. Dormansi biji sangat penting terutama bagi tumbuhan setahun di daerah gurun atau daerah semiarid, karena proses perkecambahan dengan suplai air terbatas akan mengakibatkan kematian.Sejumlah faktor lingkungan diketahui mempengaruhi dormansi biji, tetapi pada banyak tanaman ABA tampaknya bertindak sebagai penghambat utama perkecambahan. Biji-biji tanaman setahun tetap dorman di dalam tanah sampai air hujan mencuci ABA keluar dari biji.
Peranan Asam Absisat (ABA) :
F Dormansi Biji
F Menahan cekaman kekeringan
Asam absisat menginduksi dormansi pada biji. Ketika mekanisme kerjanya terblokir,
dalam hal ini, dengan mutasi yang menyebabkan faktor transkripsi yang mengatur asam
absisat, menyebabkan perkecambahan sebelum waktunya.
e.    Etilen
Buah-buahan terutama yang sudah tua melepaskan gas yang disebut etilen. Etilen disintesis oleh tumbuhan dan menyebabkan proses pemasakan yang lebih cepat. Selain etilen yang dihasilkan oleh tumbuhan, terdapat etilen sintetik, yaitu etepon (asam 2-kloroetifosfonat).Etilen sintetik ini sering digunakan para pedagang untuk mempercepat pemasakan buah. Selain memacu pematangan, etilen juga memacu perkecambahan biji, menebalkan batang, mendorong gugurnya daun, dan menghambat pemanjangan batang kecambah. Selain itu, etilen menunda pembungaan, menurunkan dominansi apikal dan inisiasi akar, dan menghambat pemanjangan batang kecambah.
Hormon tumbuh yang secara umum berlainan dengan Auxin, Gibberellin, dan Cytokinin. Dalam keadaan normal ethylene akan berbentuk gas dan struktur kimianya sangat sederhana sekali. Di alam ethilene akan berperan apabila terjadi perubahan secara fisiologis pada suatu tanaman. hormon ini akan berperan pada proses pematangan buah dalam fase climacteric. Penelitian terhadap ethylene, pertama kali dilakukan oleh Neljubow (1901) dan Kriedermann (1975), hasilnya menunjukan gas ethylene dapat membuat perubahan pada akar tanaman.
Hasil penelitian Zimmerman et al (1931) menunjukan bahwa ethylene dapat mendukung terjadinya abscission pada daun, namun menurut Rodriquez (1932), zat tersebut dapat mendukung proses pembungaan pada tanaman nanas. Penelitian lain telah membuktikan tentang adanya kerja sama antara auxin dan ethylene dalam pembengkakan (swelling) dan perakaran dengan cara mengaplikasikan auxin pada jaringan setelah ethylene berperan.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhT_v5B9sKGKjgODEGZyqKOaa1AaTYxky_iDEgM8SHpTtDEyJZpM2MPdY7ybdYDE6Kj3DUCm46v9NrLs8lfZ5misRNBuSZ3AHbXEpTtcTA0U16n5m6OXFoI23U02xIf6Vfs_jZZZe_nmH8X/s1600/etilen.jpg
Gambar 2.10 Pemasakan Buah salah satu kerja etilen
2.         Hormon lain yang terdapat pada tumbuhan
a.    Hormon Luka/Kambium luka/Asam traumalin.
Hormon yang merangsang sel-sel daerah luka menjadi bersifat meristematik sehingga mampu mengadakan penutupan bagian yang luka. Vitamin B12 9riboflavin), piridoksin (vit. B6) asam ascorbat (vit. C), thiamin (vitamin B1), asam nikotinat merupakan jenis vitamin yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan pertumbuhan dan perkembangan Vitamin berperan sebagai kofaktor
b.   Poliamina
Mempunyai peranan besar dalam proses genetis yang paling mendasar seperti sintesis DNA dan ekspresi genetika. Spermine dan spermidine berikatan dengan rantai phosphate dari asam nukleat. Interaksi ini kebanyakkan didasarkan pada interaksi ion elektrostatik antara muatan positif kelompok ammonium dari polyamine dan muatan negatif dari phosphat.Polyamine adalah kunci dari migrasi sel, perkembangbiakan dan diferensiasi pada tanaman dan hewan. Level metabolis dari polyamine dan prekursor asam amino adalah sangat penting untuk dijaga, oleh karena itu biosynthesis dan degradasinya harus diatur secara ketat.Polyamine mewakili kelompok hormon pertumbuhan tanaman, namun merekan juga memberikan efek pada kulit, pertumbuhan rambut, kesuburan, depot lemak, integritas pankreatis dan pertumbuhan regenerasi dalam mamalia. 
Sebagai tambahan, spermine merupakan senyawa penting yang banyak digunakan untuk mengendapkan DNA dalam biologi molekuler. Spermidine menstimulasi aktivitas dari T4 polynucleotida kinase and T7 RNA polymerase dan ini kemudian digunakan sebagai protokol dalam pemanfaatan enzim.
c.       Hormon Kalin
Dihasilkan pada jaringan meristem. Memacu pertumbuhan organ tubuh tumbuhan Jenisnyaadalah: a. Fitokalin: memacu pertumbuhan daun; b. Kaulokalin: memacu pertumbuhan batang; c. Rhizokalin: memacu pertumbuhan akar; d. Anthokalin: memacu pertumbuhan bunga dan buah Florigen hormon tumbuhan yang khusus merangsang pembentukan bunga.
3.         Nutrisi
Tanaman membutuhkan mutlak 13 unsur hara essensial dalam pertumbuhannya. Unsur hara tersebut harus berbentuk ion untuk dapat digunakan tanaman seperti NH4+, HPO42-, K+, Mg2+, SO42- dan sebagainya. Adapun peranan unsur-unsur hara tersebut dapat diuraikan secara ringkas seperti dibawah ini :
a. N (Nitrogen) peranannya :
F Merangsang pertumbuhan vegetatif
F Tanaman dan tumbuhnya anakkan
F Membuat tanaman lebih hijau karena banyak mengandung butir hijau daun
F Merupakan bahan penyusun klorofil daun, lemak dan protein

b.   P (Phosfor) peranannya :
F Memacu pertumbuhan akar dan pembentukan sistem perakaran yang lebih baik
F Mempercepat pembungaan dan pemasakan buah, biji atau gabah
F Memperbesar prosentase pembentukan bunga menjadi buah
F Sebagai bahan penyusun inti sel lemak dan protein
c. K (Kalium) peranannya :
F Memperlancar fotosintesis
F Membantu pembentukan protein dan hidrat arang
F Sebagai katalisator dalam transformasi tepung, gula dan lemak tanaman
F Mengeraskan jerami dan bagian kayu dari tanaman
F Meninggikan kualitas rasa dan warna dari buah dan bunga
F Meninggikan daya tahan tanaman terhadap serangan hama, penyakit dan kekeringan
F Pada tanaman unsur ini terkumpul pada titik tumbuh dan mempercepat pertumbuhan jaringan merismatik
d. Mg (Magnesium) peranannya :
F Merupakan bahan penyusun klorofil
F Mengaktifkan enzim yang berperan pada metabolisme karbohidrat
F Dapat menaikkan kadar minyak pada berbagai tanaman penghasil minyak
e. Ca (Calsium) peranannya :
F Merangsang pembentukan bulu-bulu akar dan biji-bijian
F Mengeraskan jerami dan bagian kayu tanaman
f. S (Belerang) peranannya :
F Sebagai penyusun utama ion fosfat
F Menambah kandungan protein dan vitamin
F Pembentukan bintil akar tanaman kacang-kacangan dan butir hijau daun sehingga warna daun menjadi lebih hijau
g. Cl (Chlor) peranannya :
F Meninggikan kuantitas dan kualitas tanaman
h. Fe (Besi) peranannya :
F Sangat penting pada pembentukan klorofil
i. Mn (Mangan) peranannya :
F Penting dalam penyusunan klorofil dan proses fotosintesa
F Merangsang perkecambahan biji dan pemasakan buah
j. Cu & Zn (Tembaga dan Seng) peranannya :
F Penting dalam pengaturan sistem enzim tanaman dan dalam pembentukan klorofil
F Diperlukan pada tanah alkalis dan organik
k. B (Borium) peranannya :
F Meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil sayur-mayur dan dalam pembentukan klorofil
F Penting dalam usaha peningkatan produksi biji-bijian tanaman kacang-kacangan
F Diperlukan pada tanah organik
l. Mo (Molibdenum) peranannya :
F Penting dalam proses fiksasi N dan untuk tanaman kacang-kacangan, jeruk dan sayur mayur
4.         Gen
Gen yaitu faktor penentu sifat-sifat makhluk hidup. Gen akan terwaris dari generasi ke generasi. Biasanya sifat yang ditentukan oleh gen (disebut sifat turunan) sulit diubah meskipun dengan penambahan nutrisi. Bila tumbuhan mewarisi gen sifat pendek dari induk pendek, maka tumbuhan tersebut tetap pendek. Tumbuhan yang memiliki gen penentu buah rasa manis akan menghasilkan buah yang rasanya manis.
5.         Lingkungan
a. Cahaya
Cahaya ( yang umumnya diperoleh dari matahari) memiliki spektrum yang berbeda yang memiliki panjang gelombang yang beda. Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman, karena merupakan bahan dari proses fotosintesis, bila tak ada cahaya, maka proses fotosintesis tak akan terjadi.
b. Keasaman tanah (pH)
Tanaman umumnya tumbuh normal pada tanah yang netral, berkisar antara pH 9-7.
c. Kerapatan tanaman
Tanaman yang banyak pada suatu areal mempengaruhi jumlah unsur hara dan membatasi keleluasaan menjalarnya akar tanaman. Hal ini akan mempengaruhi pertumbuhan.
d. Temperatur (suhu) lingkungan
Pertumbuhan sangat dipengaruhi oleh suhu. Setiap jenis tumbuhan memiliki toleransi pada suhu minimum tertentu, suhu optimum tertentu, dan suhu maksimum tertentu. Toleransi ini berbeda-beda untuk tiap jenis tumbuhan. Pengaruh suhu dan cahaya matahari memberi pengaruh kompleks berkaitan dengan kedudukan tempat di bumi terhadap cahaya matahari. Di daerah iklim sedang dan iklim dingin muncul saat-saat hari panjang dan hari pendek. Hari panjang yaitu hari yang siangnya diatas 12 jam (Sekitar 15 jam siang, 9 jam malam). Sedangkan hari pendek mengalami siang kurang dari 12 jam (Sekitar 9 jam atau 10 jam siang, 15 jam malam). Hari panjang terjadi pada musim panas, dan hari pendek terjadi pada musim gugur dan dingin. Keadaan seperti ini menimbulkan respon berbeda dari tumbuhan terhadap setiap musim. Respon ini disebut fotoperiodisme.

BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang ada pada bab sebelumnya maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
            Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat pada waktu yang normal. Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses transmisi dari konstitusi fisik (keadaan tubuh atau keadaan jasmaniah ) yang herediter dalam bentuk proses aktif secara berkesinambungan. Jadi, pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis.
            Perkembangan sejalan dengan prinsip orthogenetis, berlangsung dari keadaan global dan kurang berdeferensiasi sampai ke keadaan di mana diferensiasi, artikulasi, dan integrasi meningkat secara bertahap.
            Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan antara lain: pertumbuhan fisik, kecerdasan, temperamen (emosi), sosial, bahasa, bakat khusus, sikap nilai dan moral, interaksi keturunan dan lingkungan dalam perkembangan.
            Fase-fase pertumbuhan dan perkembangan yang dialami manusia antara lain: fase pra natal, fase bayi, fase kanak-kanak awal, fase kanak-kanak tengah dan akhir, fase remaja, fase awal dewasa, fase pertengahan dewasa, fase akhir dewasa.
B.     Saran
Makalah kami ini masih jauh dari kata sempurna untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dari para pembaca sekalian demi tercapainya kesempurnaan dari makalah kami ini kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA


Ali Mohammad,Mohammad Asrori.2012.Psikologi Remaja.Jakarta:PT.Bumi Aksara.
Fatimah Enung.2010.Psikologi Perkembangan (Perkembangan Peserta Didik).Bandung:CV.Pustaka Setia.
Hurlock, Elisabeth B. 1991. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Terjemahan oleh Istiwidayanti, dkk. Jakarta: Penerbit Erlangga.
L. Zulkifli. 2000. Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mappiare. A. 1982. Psikologi Remaja. Surabaya : Usaha Nasional.
Monks, FJ, dkk. 1984. Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: UGM Press.
Rochman Natawidjaja.1979. Psikologi Pendidikan. Jakarta :CV Mutiara.
Santrock, J. W. 2003. Adolescence: Perkembangan Remaja. Alih Bahasa: Shinto D. Adelar & Sherly Saragih. Jakarta: Erlangga.
Singgih D.Gunarsa dan Ny. Singgih D.G. 1990. Psikologi Remaja. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar