DAFTAR ISI.............................................................................................................. i
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1
A.
Latar Belakang...................................................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah.................................................................................................. 1
C.
Tujuan Penelitian................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................. 2
A.
Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan............................................................ 2
B.
Aspek-aspek Pertumbuhan dan
Perkembangan Peserta didik............................. 7
C.
Perbedaan Individu Peserta
Didik...................................................................... 11
D.
Faktor-faktor yang Berpengaruh pada Perkembangan Peserta Didik................. 13
E.
Pengertian Pertumbuhan dan
Perkembangan...................................................... 18
BAB III PENUTUP................................................................................................ 30
A.
Kesimpulan......................................................................................................... 30
B.
Saran................................................................................................................... 31
Daftar
Pustaka
Makalah Tentang Pertumbuhan Dan
Perkembangan Peserta Didik
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Dalam kehidupan anak ada dua proses
yang beroperasi secara kontinu, yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Banyak
orang yang menggunakan istilah “pertumbuhan” dan “perkembangan” secara
bergantian. Kedua proses ini berlangsung secara interdependensi, artinya saling
bergantung satu sama lain. Kedua proses ini tidak bias dipisahkan dalam
bentuk-bentuk yang secara pilah berdiri sendiri-sendiri, akan tetapi bisa
dibedakan untuk maksud lebih memperjelas penggunaannya.
Dalam hal ini, kedua proses tersebut
memiliki tahapan-tahapan, diantaranya tahap secara moral dan spiritual. Karena
pertumbuhan dan perkembangan peserta didik dilihat dari tahapan tersebut
memiliki kesinambungan yang begitu erat dan penting untuk dibahas, maka kita
menguraikannya dalam bentuk struktur yang jelas baik dari segi teori sampai
kaitannya dengan pengaruh yang ditimbulkan.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah adalah sebagai
berikut :
1. Apa definisi
pertumbuhan dan perkembangan?
2. Aspek-aspek pertumbuhan dan perkembangan peserta didik ?
3. Perbedaan
invidual peserta didik!
4.
Faktor-faktor
yang Berpengaruh pada Perkembangan Peserta Didik
5. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
C. Tujuan Penelitian
1.
Untuk mengetahui Apa definisi pertumbuhan dan
perkembangan
2.
Untuk mengetahui Aspek-aspek pertumbuhan dan perkembangan peserta didik
3.
Untuk mengetahui Perbedaan invidual peserta didik
4.
Untuk mengetahui Faktor-faktor yang Berpengaruh pada Perkembangan
Peserta Didik
5.
Untuk mengetahui Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan
Di dalam
seluruh jangka kehidupan manusia, semenjak dalam kandungan sampai meninggal di
dalamnya terjadi perubahan-perubahan baik fisik maupun psikis.
Perubahan-perubahan tersebut terjadi karena pertumbuhan dan perkembangan dalam
dirinya.
Pertumbuhan dan
perkembangan merupakan dua istilah yang senantiasa digunakan secara bergantian.
Keduanya tidak bisa dipisah-pisah, akan tetapi saling bergantung satu dengan
lainnya bahkan bisa dibedakan untuk maksud lebih memperjelas penggunaannya.
Pertumbuhan
adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan
fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat pada
waktu yang normal. Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses transmisi
dari konstitusi fisik (keadaan tubuh atau keadaan jasmaniah ) yang herediter
dalam bentuk proses aktif secara berkesinambungan. Jadi, pertumbuhan berkaitan
dengan perubahan kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur
biologis.
Perkembangan
adalah serangkaian perubahan progresif
yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman(E.B hurloch),
bekerja dalam suatu proses perubahan yang berkenaan dengan aspek-aspek fisik
dan psikhis atau perubahan tingkah laku dan kemampuan sepanjang proses
perkembangan individu mulai dari massa konsepsi samppai mati
Hasil pertumbuhan antara lain
bertambahnya ukuran kuantitatif badan anak, seperti berat, panjang, dan
kekuatannya. Begitu pula pertumbuhan akan mencakup perubahan yang semakin
sempurna pada sistem jaringan saraf dan perubahan-perubahan struktur jasmani
lainnya. Dengan demikian, pertumbuhan dapat diartikan sebagai proses perubahan
dan pematangan fisik.
Pertumbuhan jasmani berakar pada
organisme yang selalu berproses untuk menjadi besar. Pertumbuhan jasmaniah ini
dapat diteliti dengan mengukur berat, panjang, dan lingkaran seperti lingkar
kepala, lingkar dada, lingkar pinggul, lingkar lengan dan lain-lain. Dalam
pertumbuhannya, setiap bagian tubuh mempunyai perbedaan tempo kecepatan.
Misalnya, pertumbuhan alat kelamin berlangsung paling lambat pada masa
anak-anak tetapi mengalami percepatan pada masa pubertas. Sebaliknya,
pertumbuhan susunan saraf pusat berlangsung pada akhir masa anak-anak dan
berhenti pada masa pubertas. Perbedaan kecepatan masing-masing bagian tubuh
mengakibatkan adanya perbedaan keseluruhan proporsi tubuh dan juga menimbukan
perbedaan dalam fungsinya.
Secara umum konsep perkembangan dikemukakan
oleh Werner pada tahun 1957 (Sunarto, dkk, 1994: 31) yang menjelaskan bahwa "perkembangan sejalan dengan prinsip orthogenetis,
berlangsung dari keadaan global dan kurang berdeferensiasi sampai ke keadaan di
mana diferensiasi, artikulasi, dan integrasi meningkat secara bertahap".
Dapat dikata konsep perkembangan itu mengandung unsur keseluruhan (totalitas)
dan berkesinambungan yang berlangsung secara bertahap. Selanjutnya Libert,
Paulus dan Stauss (Singgih, 1990: 31) merumuskan arti perkembangan yaitu:
"perkembangan adalah proses perubahan dalam pertumbuhan pada suatu waktu
sebagai fungsi kematangan dan interaksi dengan lingkungan". Selain
itu perkembangan proses perubahan akibat dari pengalaman. Istilah
perkembangan dapat mencerminkan sifat-sifat yang khas mengenai gejala-gejala
psikologis yang menampak.
Perubahan-perubahan
meliputi beberapa aspek, baik fisik maupun psikis. Perubahan dimaksud dapat
dikategorikan menjadi empat yaitu: (1) perubahan dalam ukuran; (2) perubahan
dalam perbandingan; (3) berubah untuk mengganti hal-hal yang lama; dan (4)
berubah untuk memperoleh hal-hal yang baru.
Soesilo
Windradini (1995: 2) menyatakan bahwa perkembangan individu tidak
berlangsung secara otomatis, tetapi perkembangan tersebut sangat bergantung
pada beberapa faktor, yaitu: (1) heriditas, (2) lingkungan, (3) kematangan
fisik dan psikis, dan (4) aktivitas anak sebagai subyek bebas yang berkemauan,
dalam arti anak bisa mengadakan seleksi, bisa menolak dan menyetujui serta
mempunyai emosi.
Perubahan dalam
perkembangan bertujuan untuk memperoleh penyesuaian diri terhadap lingkungan di
mana ia hidup. Untuk mencapai tujuan maka realisasi diri “aktualisasi
diri” sangat penting perannya. Realiasasi diri memainkan peran penting dalam
kesehatan mental, maka seseorang yang berhasil menyesuaikan diri dengan baik
secara pribadi dan sosial harus mempunyai kesempatan untuk mengungkapkan minat
dan keinginannya dengan cara memuaskan dirinya. Tetapi pada saat yang
sama harus menyesuaikan dengan standar-standar yang diterima. Kurangnya
kesempatan berdampak pada kekecewaan dan sikap-sikap negatif terhadap orang
lain dan bahkan terhadap kehidupan pada umumnya.
Perubahan-perubahan baik fisiologis maupun psikologis tidak semua orang menyadarinya,
kecuali terjadinya perubahan itu secara mendadak, cepat, dan mempengaruhi
pola kehidupan mereka. Suatu bukti hampir semua orang takjub terhadap
masa pubertas, pertumbuhan melonjak dari akhir masa kanak-kanak ke awal masa
remaja. Sama halnya dengan usia lanjut ketika proses penuaan terus
berlangsung seseorang telah menyadari bahwa kesehatan mulai “berkurang” dan
pikiran mulai “mundur” sehingga perlu ada penyesuaian baru terhadap
perubahan dalam pola kehidupan mereka.
Beberapa pendapat para ahli mengenai
pertumbuhan dan perkembangan diantaranya adalah:
a. Seifert dan
Hoffnung mengartikan perkembangan sebagai “long-term
changes in a person’s growth, feelings, pattents of thinking, sosial
relationship and motor skills.”
b. C.P. Chaplin
mengartikan pertumbuhan sebagai satu pertambahan atau kenaikan dalam ukuran
dari bagian-bagian tubuh atau organisme sebagai suatu keseluruhan.
c. A.E.
Sinolungan mengartikan pertumbuhan menunjuk pada kuantitatif, yaitu yang dapat
dihitung atau diukur, seperti panjang atau berat tubuh.
d. Ahmad
Thonthowi mengartikan pertumbuhan sebagai perubahan jasad yang meningkat dalam
ukuran (size) sebagai akibat dari adanya perbanyakan (multiplication) sel-sel.
e. Reni Akbar
Hawadi (2001), “perkembangan secara luas menunjuk pada keseluruhan proses
perubahan dari potensi yang dimiliki individu dan tampil dalam kualitas
kemampuan, sifat dan ciri-ciri yang baru.
f. F.J. Monks menyatakan perkembangan
adalah suatu proses ke arah yang lebih sempurna dan tidak begitu saja dapat
diulang kembali. Perkembangan menunjuk pada perubahan yang bersifat tetap dan
tidak dapat diputar kembali.
Dari beberapa pendapat dari para
ahli dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan diartikan sebagai suatu penambahan
dalam ukuran bentuk, berat atau ukuran dimensif tubuh serta bagian-bagiannya.
Sedangakn perkembangan menunjuk pada perubahan-perubahan dalam bentuk bagian
tubuh dan integrasi berbagai bagiannya ke dalam satu kesatuan fungsional bila
pertumbuhan itu berlangsung. Intinya bahwa pertumbuhan dapat diukur sedangkan
perkembangan hanya dapat dilihat gejala-gejalanya. Perkembangan dipersyarati
adanya pertumbuhan.
a. Perbedaan
Pertumbuhan dan Perkembangan
v Pertumbuhan
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Dalam
pertumbuhan akan terjadi perubahan ukuran dalam hal bertambahnya ukuran fisik,
seperti berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar lengan, lingkar
dada, dan lain- lain.
2) Dalam
pertumbuhan dapat terjadi perubahan proporsi yang dapat terlihat pada proporsi
fisik atau organ manusia yang muncul mulai dari masa konsepsi hingga dewasa.
3) Pada
pertumbuhan dan perkembangan terjadi hilangnya ciri-ciri lama yang ada selama
masa pertumbuhan, seperti hilangnya kelenjar timus, lepasnya gigi susu, atau
hilangnya refleks-refleks tertentu.
4) Dalam
pertumbuhan terdapat ciri baru yang secara perlahan mengikuti proses kematangan,
seperti adanya rambut pada daerah aksila, pubis, atau dada.
v Perkembangan
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Perkembangan
selalu melibatkan proses pertumbuhan yang diikuti dari perubahan fungsi,
seperti perkembangan sistem reproduksi akan diikuti perubahan pada fungsi alat
kelamin.
2) Perkembangan
memiliki pola yang konstan dengan hukum tetap, yaitu perkembangan dapat terjadi
dari daerah kepala menuju ke arah kaudal atau dari bagian proksimal ke bagian
distal.
3) Perkembangan
memiliki tahapan yang berurutan mulai dari kemampuan melakukan hal yang
sederhana menuju kemampuan melakukan hal yang sempurna.
4) Perkembangan
setiap individu memiliki kecepatan pencapaian perkembangan yang berbeda.
5) Perkembangan
dapat menentukan pertumbuhan tahap selanjutnya, di mana tahapan
perkembangan harus melewati tahap demi tahap (Narendra, 2002).
b. Pentingnya mengetahui pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik
Dengan
mempelajari perkembangan peserta didik kita akan memperoleh beberapa
keuntungan. Pertama, kita akan mempunyai ekspestasi yang nyata tentang
anak dan ramaja. Dari psikologi perkembangan akan diketahui pada umur berapa
anak mulai berbicara dan mulai mampu berfikir abstrak. Hal-hal itu merupakan
gambaran umum yang terjadi pada kebanyakan anak, disamping itu akan diketahui
pula pada umur beberapa anak tertentu yang akan memperoleh keterampilan prilaku
pada emosi khsusus. Kedua, pengetahuan tentang psikologi perkembangan
anak membantu kita untuk merespons sebagaimana mestinya pada prilaku tertentu dari
seorang anak. Bila seorang anak dari Taman Kanak-kanak tidak mau sekolah lagi
karena diganggu temannya, apa yang harus dilakukan oleh guru dan orang tuanya?
Bila anak selalu ingin merebut mainan dari temannya apakah dibiarkan saja?
Psikologi perkembangan akan membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan itu dan
menunjukan sumber-sumber jawaban serta pola-pola anak mengenai pikiran,
perasaan dan prilakunya. Ketiga, pengetahuan tentang perkembangan anak
akan membantu mengenali berbagai penyimpangan dari perkembanganyang normal. Keempat,
terakhir, dengan mempelajari perkembangan anak akan membantu memahami diri
sendiri.
Berikut ini adalah beberapa hal yang
mendasari pentingnya mengetahui pertumbuhan dan perkembangan peserta didik.
1. Masa
Perkembangan Yang Cepat
Pada anak terjadi
pertumbuhan-pertumbuhan yang cepat dibandingkan dengan perubahan-perubahan yang
dialami spesies lain. Perubahan fisik, misalnya pada tahun pertama lebih cepat
dari pada tahun-tahun berikutnya.
Hal yang sama terjadi juga pada
perubahan yang menyangkut interaksi social, perolehan dan penggunaan bahasa,
kemampuan mengingat serta berbagai fungsi lainnya.
2. Pengaruh
Yang Lama
Alasan lainnya mengapa mempelajari
anak ialah bahwa peristiwa-peristiwa dan pengalaman-pengalaman pada tahun-tahun
awal menunjukan pengaruh yang lama dan kuat terhadap perkembangan individu pada
masa-masa berikutnya. Kebanyakan ahli teori psikologi berpendapat bahwa apa
yang terjadi hari ini sangant banyak ditentukan oleh perkembangan kita sebagai
anak.
3. Proses
Yang Kompleks
Sebagai peneliti yang mencoba
memahami prilaku orang dewasa yang kompleks, berpendapat bahwa mengkaji tentang
bagaimana prilaku itu pada saat masih sederhana akan sangat berguna. Misalnya
ialah bahwa kebanyakan orang dapat membuat kalimat yang panjang dan dapat
dimengerti oleh orang lain. Manusia mampu berkomunikasi dari cara yang
sederhana sampai yang kompleks karena bahasa yang digunakan mengikuti
aturan-aturan tertentu. Tetapi menentukan apa aturan itu dan bagaimana menggunakan
adalah sulit. Suatu pendekatan terhadap masalah ini adalah dengan
mempelajari proses kemampuan berbahasa. Anak membentuk kaliamat yang hanya
terdiri atas satu atau dua kata, kalimat itu muncul dengan mengikuti aturan
yang diajarkan oleh orang dewasa. Dengan mengkaji kalimat pertama tersebut para
peneliti bahasa bertambah wawasannya tentang mekanisme cara berbicara orang
dewasa yang lebih kompleks.
4. Nilai
yang diterapkan
Penelitian tentang tahap awal
perkembangan sosial secara relevan berkaitan dengan orang tua tentang perannya
dalam kehidupan sehari-hari, percobaan tentang strategi pemecahan masalah pada
anak akan memberikan informasi berharga tentang metode belajar yang baik. Hasil
penelitian atau pengkajian teoritis dapat secara langsung atau tidal dapat
mempengaruhi pada pola pendidikan atau pengajaran.
5. Masalah
yang menarik
Anak merupakan makhluk yang
mengagumkan dan penuh teka teki serta menarik untuk dikaji. Kemudahan anak umur
dua tahun untuk mempelajari bahasa ibunya dan kreativitas anak untuk bermain
dengan temannya merupakan dua hal dari karakteristik anak yang sedang
berkembang. Misalnya banyak hal-hal yang berkaitan dengan perkembangan anak
yang merupakan misteri yang menarik. Dalam hal ini ilmu pengetahuan lebih
banyak menjumpai peretanyaan-pertanyaan dari pada jawabannya.
B.
Aspek-aspek
Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta
didik
Sejak- awal tahun 1980-an semakin
diakuinya pengaruh keturunan (genetik) terhadap perbedaan individu. Berdasarkan
data yang diperoleh dari penelitian perilaku genetik yang mendukung, pentingnya
pengaruh keturunan menunjukkan tentang pentingnya pengaruh lingkungan. Perilaku
yang kompleks yang menarik minat para ahli psikologi (misalnya temperamen,
kecerdasan dan kepribadian) mendapat pengaruh yang sama kuatnya baik dari
faktor-faktor lingkungan maupun keturunan (genetik).
Aspek apa sajakah yang
mempengaruhi faktor genetik? Menurut Santrok (1992), banyak aspek yang
dipengaruhi faktor genetik. Para ahli genetik menaruh minat yang sangat besar
untuk mengetahui dengan pasti tentang variasi karakteristik yang dapat
dipengaruhi oleh faktor genetik. Kecerdasan dan temperamen merupakan
aspek-aspek yang paling banyak ditelaah yang dalam perkembangannya dipengaruhi
oleh keturunan.
a. Pertumbuhan Fisik
Pertumbuhan manusia merupkan perubahan fisik
menjadi lebih besar dan lebih panjang, dan prosesnya terjadi sejak manusia
belum lahir hingga ia dewasa. Masa sebelum lahir merupakan pertumbuhan dan
perkembangan manusia yang sangat kompleks, karena pada masa itu merupakan awal
terbentuknya organ-organ tubuh dan tersusunnya jaringan saraf yang membentuk
sistem yang lengkap.
Pertumbuhan
fisik manusia setelah lahir merupakan kelanjutan pertumbuhan sebelum lahir.
Proses pertumbuhan fisik manusia berlangsung sampai masa dewasa. Selama tahun
pertama dalam pertumbuhannya, ukuran panjang badannya akan bertambah sekitar
sepertiga dari panjang badan semula dan berat badannya akan bertambah
menjadi sekitar tiga kalinya. Sejak lahir hingga dengan umur 25 tahun,
perbandingan ukuran badan manusia, dari pertumbuhan yang kurang proporsional
pada awal terbentuknya manusia (kehidupan sebelum lahir atau prenatal) samapi
dengan proporsi yang ideal dimasa dewasa.
Pertumbuhan fisik, baik secara
langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi prilaku anak sehari-hari.
Secara langsung pertumbuhan fisik seorang anak akan menentukan keterampilan
anak dalam bergerak. Secara tidak langsung, pertumbuhan dan perkembangan fungsi
fisik akan memepengaruhi bagaimana anak itu memandang dirinya sendiri dan
bagaimana ia memandang orang lain.
b.
Kecerdasan (Intelek)
Intelek merupakan kata lain pikir ,berkembang sejalan
dengan pertumbuhan syarat otak. Karena piker pada dasarnya menunjukkan fungsi
otak, maka kemampuan intelektual yang lazim disebut dengan istilah lain
kemampuan berpikir, dipengaruhi oleh kematangan otak yang mampu menunjukkan
fungsinya secara baik.
Adapun tahap-tahap perkembangan kognitif menurut
Piaget yaitu sebagai berikut :
a. Tahap
pertama : Masa sensori motor (0.00-2.50 th)
Yaitu masa
ketika bayi mempergunaan system penginderaan dan aktivitas motorik untuk
mengenal lingkungannya.
b. Tahap Kedua
: Masa pra-operasional (2.00-7.00 th)
Ciri khas
masa ini adalah kemampuan anak menggunakan symbol yang mewakili sesuatu yang
tidak ada.
c. Tahap ketiga
: Msa konkrit – operasional (7.00-11.00 th)
Anak mulai mengembangkan tiga macam opersi
berpikir, yaitu :
a) Identifikasi : mengenali sesuatu;
b) Negasi :
mengingkari sesuatu;
c) Reprokasi :
mencari hubungan timbale balik antara beberapa hal.
d.
Tahap keempat : masa operasional (11.00-dewasa)
Pada tahap ini seseorang bis memperkirakan apa yang
mungkin terjadi ia dapat menngambil
kesimpulan dari suatu pernyataan yang telah di tentukan.
c. Temperamen (Emosi)
Rasa dan perasaan merupakan salah satu
potensi yang khusus dimiliki oleh manusia. Dalam hidupnya atau dalam proses pertumbuhan
dan perkembangan manusia, banyak hal yang dibutuhkannya. Kebutuhan setiap orang
dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu kebutuhan jasmani dan
kebutuhan rohani. Kebutuhan-kebutuhan itu ada yang primer yang harus segera
dipenuhi kebutuhannya dan kebutuhan sekunder yang yang pemenuhannya dapat
ditangguhkan. Jika kebutuhan primer tidak segera dipenuhi maka seseorang akan
merasa kecewa dan sebaliknya.
Temperamen adalah gaya/perilaku
karakteristik individu dalam merespons. Ahli-ahli perkembangan sangat tertarik
mengenai temperamen bayi. Sebagian bayi sangat aktif menggerak-gerakkan tangan,
kaki dan mulutnya dengan keras, sebagian lagi lebih tenang, sebagian anak
menjelajahi lingkungannya dengan giat pada waktu yang lama dan sebagian lagi
tidak demikian. Sebagian bayi merespons orang lain dengan hangat, sebagian lagi
pasif dan acuh tidak acuh. Gaya-gaya perilaku tersebut di atas menunjukan
temperamen seseorang.
Menurut Thomas & Chess (1991) ada tiga tipe dasar
temperamen yaitu mudah, sulit, dan lambat untuk dibangkitkan.
1.
Anak yang mudah umumnya mempunyai suasana hati yang
positif dan dapat dengan cepat membentuk kebiasaan yang teratur, serta dengan
mudah pula menyelesaikan diri dengan pengalaman baru.
2.
Anak yang sulit cenderung untuk beraksi secara negatif
serta sering menangis dan lambat untuk menerima pengalaman-pengalaman baru.
3.
Anak yang
lambat untuk dibangkitkan mempunyai tingkat kegiatan yang rendah, kadang-kadang
negatif, dan penyesuaian diri yang rendah dengan lingkungan atau pengalaman
baru.
Chess dan Thomas berpendapat bahwa
temperamen adalah karakteristik bayi yang baru lahir dan akan dibentuk dan
dimodifikasi oleh pengalaman-pengalaman anak pada masa-masa berikutnya. Para
peneliti menemukan bahwa indeks pengaruh lingkungan terhadap temperamen sebesar
50% sampai 60% itu menunjukan lemahnya pengarus tersebut. Kekuatan pengaruh ini
biasanya menurun saat anak itu tumbuh menjadi lebih besar. Menetap atau
konsisten tidaknya temperamen bergantung kepada “kesesuaian” hubungan antara
anak dengan orang tuanya. Orang tua mempengaruhi anak, tetapi anakpun
mempengaruhi orang tua. Orang tua dapat menjauh dari anaknya yang sulit, atau
mereka dapat menegur dan menghukumnya. Hal ini akan menjadikan anak yang sulit,
menjadi lebih sulit lagi. Orang tua yang luwes dapat memberi pengaruh yang
menyenangkan terhadap anak yang sulit atau akan tetap menunjukan kasih sayang
walau anak menjauh atau berkeras kepala. Dengan singkat dapat dikatakan bahwa
keturunan dapat mempengaruhi temperamen. Tingkat pengaruh ini bergantung pada
respons orang tua terhadap anak-anaknya dengan pengalaman-pengalaman masa kecil
yang ditemui dalam lingkungan.
d.
Sosial
Sejalan dengnan pertumbuhan
badannya, bayi yang telah menjadi anak dan seterusnya dan menjadi dewasa akan mengenal
lingkungan yang luas dan mengenal banyak manusia. Perkenalan dengan orang lain
dimulai dengan mengenal ibunya, kemudian mengenal ayahnya dan
saudara-saudaranya dan akhirnya mengenal manusia di luar keluarganya.
Selanjutnya manusia yang dikenalnya semakin banyak dan amat heterogen, namun
pada umumnya setiap anak akan lebih tertarik pada teman sebayanya. Anak
membentuk kelompok sebaya sebagai dunianya, memahami dunia anak, dan kemudian
dunia pergaulan yang lebih luas. Akhirnya manusia mengenal kehidupan bersama,
kemudian bermasyarakat atau berkehidupan sosial. Dalam perkembangannya setiap
manusia pada akhirnya mengetahui bahwa manusia itu saling membantu dan dibantu,
memberi dan diberi.
e.
Bahasa
Fungsi bahasa adalah untuk
komunikasi. Setiap orang senantiasa berkomunikasi dengan dunia sekitarnya,
dengan orang-orang disekitarnya. Pengertian bahasa sebagai alat komunikasi
dapat diartikan tanda, gerak dan suara untuk menyampaikan isi pikiran kepada orang
lain. Bicara adalah bahasa suara, bahasa lisan.
f. Bakat Khusus
Bakat merupakan kemampuan tertentu atau
khusus yang dimiliki oleh seorang individu yang hanya dengan rangsangan atau
sedikit latihan, kemampuan itu dapat berkembang dengan baik. Di dalam definisi
bakat yang dikemukakan Guilford (Sumadi: 1984), bakat mencakup tiga
dimensi yaitu: dimensi perseptual, dimensi psikomotor dan dimensi
intelektual.
Seseorang yang emilki bakat akan lebih cepat
dapat diamati, sebab kemampuan yang dimiliki akan berkembang dengan pesat
dan menonjol. Bakat khusus merupakan salah satu kemampuan untuk bidang tertentu
seperti dalam bidang seni, olah raga ataupun keterampilan.
g.
Sikap, Nilai dan Moral
Bloom (Woolfolk dan Nicolich, 1984: 390)
mengemukakan bahwa tujuan akhir dari proses belajar kelompok menjadi tiga
sasaran, yaitu penguasaaan pengetahuan (kognitif), penguasaaan nilai dan sikap
(afektif) dan penguasaan psikomorik.
Semakin tumbuh dan berkembang fisik dan
psikis manusia, manusia mulai dikenalkan terhadap nilai-nilai, ditunjukkan
hal-hal yang boleh dan hal-hal yang tidak boleh, yang harus dilakukan dan
yang dilarang. Menurut Piaget, pada awal pengenalan nilai dan prilaku seta
tindakan iti masih bersifat “paksaan”. Akan tetapi sejalan dengan perkembangan
inteleknya berangsur-angsur manusia mulai berbagai ketentuan yang berlaku di
dalam keluarga dan semakin lama semakin luas sampai dengan
ketentuan yang berlaku di dalam masyarakat dan Negara.
h.
Interaksi keturunan dan lingkungan
dalam perkembangan
Keturunan dan lingkungan berjalan
bersama atau bekerja sama dan menghasilkan individu dengan kecerdasan,
tempramen tinggi dan berat badan, minat yang khas. Karena pengaruh lingkungan
bergantung pada karakteristik genetik, maka dapat dikatakan bahwa antara
keduanya terdapat interksi.
Pengaruh genetik terhadap kecerdasan
terjadi pada awal perkembangan anak dan berlanjut terus sampai dewasa. Kita
ketahui pula bahwa dengan dibesarkan pada keluarga yang sama dapat terjadi
perbedaan kecerdasan secara individual dengan variasi yang kecil pada
kepribadian dan minat. Salah satu alasan terjadinya hal itu ialah mungkin
karena keluarga mempunyai penekanan yang sama kepada anak-anaknya berkenaan
dengan perkembangan kecerdasan yaitu dengan mendorong anak mencapai tingkat
tertinggi.
Contoh lain pubertas dan menopause
bukanlah semata-mata hasil lingkungan. Walaupun pubertas dan menopause dapat
dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan seperti nutrisi, beragam obat-obatan
dan kesehatan, evolusi dasar dan program genetik. Pengaruh keturunan pada
pubertas dan menopause tidak diabaikan.
C. Perbedaan
Individu Peserta Didik
Makna “perbedaan” dan “perbedaan individual” menurut
Lindgren (1980) menyangkut variasi yang terjadi, baik variasi pada aspek fisik
maupun psikologis.
Dari
pembahasan yang berhubungan dengan individu terdapat dua fakta yang
menonjol yaitu :
1.
Semua dari manusia mempunyai kesamaan dalam pola
perkembangannya.
2.
Warisan manusia secara biologis dan sosial tiap-tiap
individu mempunyai kecenderungan berbeda.
Garry 1963
dalam buku Perkembangan Peserta Didik karya Sunarto dan B. Agung Hartono
mengategorikan perbedaan individual ke dalam bidang-bidang berikut:
- Perbedaan fisik, tingkat dan berat badan, jenis kelamin, pendengaran, penglihatan, dan kemampuan bertindak.
- Perbedaan sosial termasuk status ekonomi, agama, hubungan keluarga, dan suku.
- Perbedaan kepribadian termasuk watak, motif, minat, dan sikap.
- Perbedaan inteligensi dan kemampuan dasar.
- Perbedaan kecakapan atau kepandaian di sekolah.
a. Jenis
perbedaan lainnya meliputi :
1.
Perbedaan
kognitif
Kemampuan kognitif merupakan
kemampuan yang berkaitan dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan tehnologi.
Setiap orang memiliki persepsi tentang hasil pengamatan atau penyerapan atas
suatu obyek. Berarti ia menguasai segala sesuatu yang diketahui, dalam arti
pada dirinya terbentuk suatu persepsi, dan pengetahuan itu diorganisasikan
secara sistematik untuk menjadi miliknya
2.
Perbedaan kecakapan
bahasa
Bahasa merupakan salah satu
kemampuan individu yang sangat penting dalam kehidupan. Kemampuan tiap individu
dalam berbahasa berbeda-beda. Kemampuan berbahasa merupakan kemampuan seseorang
untuk menyatakan buah pikirannya dalam bentuk ungkapan kata dan kalimat yang
penuh makna, logis dan sistematis. Kemampuan berbahasa sangat dipengaruhi oleh
faktor kecerdasan dan faktor lingkungan serta faktor fisik (organ bicara)
3.
Perbedaan
kecakapan motorik
Kecakapan motorik atau kemampuan
psiko-motorik merupakan kemampuan untuk melakukan koordinasi gerakan syarat
motorik yang dilakukan oleh syaraf pusat untuk melakukan kegiatan.
4.
Perbedaan Latar
Belakang
Perbedaaan latar belakang dan
pengalaman mereka masing-masing dapat memperlancar atau menghambat prestasinya,
terlepas dari potensi individu untuk menguasai bahan
5.
Perbedaan bakat
Bakat merupakan kemampuan khusus
yang dibawa sejak lahir. Kemampuan tersebut akan berkembang dengan baik apabila
mendapatkan rangsangan dan pemupukan secara tepat sebaliknya bakat tidak
berkembang sama, manakala lingkungan tidak memberi kesempatan untuk berkembang,
dalam arti tidak ada rangsangan dan pemupukan yang menyentuhnya.
6.
Perbedaan
kesiapan belajar
Perbedaan latar belakang, yang
meliputi perbedaan sisio-ekonomi sosio cultural, amat penting artinya bagi
perkembangan anak. Akibatnya anak-anak pada umur yang sama tidak selalu berada
pada tingkat kesiapan yang sama dalam menerima pengaruh dari luar yang lebih
luas.
D. Faktor-faktor yang Berpengaruh pada Perkembangan Peserta Didik
1.
Faktor Internal
a. Kondisi Fisik
Faktor fisik
merupakan faktor bilogis individu yang merujuk pada faktor genetik yang
diturunkan oleh kedua orangtuanya. Pada masa pembentukan sel-sel tubuh, banyak
faktor yang dapat mempengaruhi kondisi janin disamping keunikan yang telah ada
pada kedua orangtuanya.
b. Kondisi Psikis
Kondisi fisik
dan psikis inidvidu sangat berkaitan. Ranah perkembangan individu menyangkut
aspek fisik, intelektual yaitu kognitif dan bahasa, emosi dan sosial moral.
Kondisi fisik yang yang tidak sempurna atau cacat juga berkaitan dengan
persepsi individu terhadap kemampuan dirinya.
Begitupun ketidakmampuan intelektual dapat disebabkan karena kerusakan
sistem syaraf, kerusakan otak atau mengalami retardasi mental.
2.
Faktor Eksternal
a. Lingkungan Fisik
Lingkungan ini
mencakup kondisi keamanan, cuaca, keadaan geografis, senitasi atau kebersihan
lingkungan, serta keadaan rumah yang meliputi ventilasi, cahaya dan kepadatan
hunian. Semua kondisi ini sangat mempengaruhi bagaimana individu dapat
menjalankan proses kehidupannya.
b. Lingkungan Non Fisik
Faktor non
fisik meliputi berbagai macam komponen, yaitu keluarga, pendidikan dan
masyarakat. Beberapa faktor yang berkenaan dengan faktor non fisik seperti
stimulasi motivasi dalam mempelajari sesuatu, pola asuh, serta kasih sayang
dari orangtua.
3. Pertumbuhan dan perkembangan AUD
pertumbuhan dan perkembangan anak
usia dini seringkali dipergunakan seolah-olah keduanya mempunyai pengertian
yang sama, karena menunjukan adanya suatu proses perubahan tertentu yang
mengarah kepada kemajuan. Padahl sesungguhnya istilah pertumbuhan dan
perkembangan ini mempunyai pengertian yang berbeda.
Pertumbuhan dapat
diartikan sebagai perubahan yang bersifat kuantitatif, sebagai akibat dari
adanya pengaruh luar atau lingkungan. Pertumbuhan mengandung arti adanya
perubahan alam ukuran dan struktur tubuh sehingga lebih banyak menyangkut
perubahan fisik.
Selain dari pengertian diatas,
pertumbuhan dapat didefinisikan pula sebagai perubahan secara fisiologis
sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung
secara normal pada diri individu yang sehat dalam fase-fase tertentu. Hasil
dari pertumbuhan ini berupa bertambah panjang tulang-tulang terutama lengan dan
tungkai, bertambah tinggi dan berat badan serta semakin bertambah sempurnanya
susunan tulang dan jaringan syaraf. Pertumbuhan ini akan terhenti setelah
adanya maturasi atau adanya kematangan pada diri individu. Berbeda dengan
pertumbuhan, perkembangan adalah suatu perubahan fungsional yang bersifat
kualitatif, baik dari fungsi-fungsi fisik maupun mental sebagai hasil keterkaitannya dengan
pengaruh lingkungan.
Perkembangan dapat juga
dikatakan sebagai suatu urutan-urutan perubahan yang bersifat sistematis, dalam
arti saling kebergantungan atau saling mempengaruhi antaraspek-aspek fisik dan
psikis merupakan satu kesatuan yang harmonis. (contoh: anak diperkenalkan
bagaimana cara memegang pensil, membuat huruf-hurufdan diberi latihan oleh
orang tuanya). Kemampuan belajar menulis akan mudah dan cepat dikuasai anak
apabila proses latihan diberikan padasaat otot-ototnya telah tumbuh dengan
sempurna, dan saat untuk memehami bentuk huruf telah diperoleh.
Dengan demikian anak akan mampu
memegang pensil dan membaca bentuk huruf. Selain itu perubahan juga
bersifat progresif, yang berarti bahwa
perubahan yang terjadi bersifat maju, meningkat an mendalam baik secara kualitatif
maupun kuantitatif. Contoh, perubahan pengetahuan dan kemampuan anak dari yang
bersifat sedehana berkembang kearah yang lebih berkesinambungan merupakan ciri
lain dari perubahan yang terjadi, artinya perubahan itu berlangsung secara
beraturan atau berurutan, tidak bersifat meloncat-loncat atau karena unsur
kebetulan. Contoh, agar anak mampu berlari maka sebelumnya anak harus mapu
berdiri dan merangkak terlebih dahulu.
Melalui belajar anak akan
berkembang, dan akan mampu mempelajari hal-hal yang baru. Perkembangan akan
dicapai karena adanya proses belajar, sehingga anak memperoleh pengalaman baru
dan menimbulkan perilaku baru.
Dari uraian pengertian diatas perlu disadari bahwa
pertumbuhan fisik dipengaruhi perkembangan psikis individu, karena pada suatu
saat tertentu kedua istilah tersebut dapat digunakan secara bersamaan. Dengan
kata lain, perkembangan merupakan hasil dari pertumbuhan, pematangan
fungsi-fungsi fisik, kematangan fungsi-fungsi psikis dan usaha belajar.
Dari uraian di atas kita dapat
mengetahui bahwa pertumbuhan dan perkembangan anak memiliki pengertian yang
berbeda tetapi memiliki kesinambungan
makna yang membangun karakter dan pendidikan anak usia dini. Begitu juga
kita perlu mengetahui prinsip-prinsip perkembangan anak usia dini.
a. Ciri-ciri perkembangan anak usia dini
Pada umumnya ciri-ciri perkembangan
bayi dan anak kecil sifatnya individual dan kontekstual. Bayi dapat mengalami
dan menghayati secara langsungkeadaan disekitarnya melalui indera mereka
seperti melihat, mendengar, mengecap, mencium, dan merasakan. Bayi yang
berkembang secara normal akan secara aktif memfungsikan inderanya untuk
menangkap, merasakan, dan menghayati hal-hal yang ada di luar dirinya secara
langsung. Namun aktivitas bayi secara biologis, psikologis, dan sosiologis
berbeda dengan anak kecil, remaja atau dewasa. Seekor anak itik baru tetas dari
telur bisa langsung berenang, tetapi bayi tidak langsung berjalan. Ia masih
belum berdaya meskipun memiliki potensi untuk berkembang. Karena itu ia
memerlukan bantuan dari orang dewasa agar ia bisa tumbuh mengenal dan memahami
lingkungannya.
Dengan demikian orang dewasa sangat
memegang peranan penting dalam membantu anak dalam ketidakberdayaannya melalui
sosialisasi nilai-nilai, kebiasaan, dan norma-norma kehidupan sosial. Hubungan
yang hangat dan positif antara orang dewasa dengan bayi dan anak-anak akan
membantu bayi dan anak kecil untuk dapat mengembangkan rasa percaya diri
terhadap lingkungan. Selain itu, orang dewasa perlu mengajarkan nilai-nilai
dasar bagi pengembangan disiplin, kemandirian, dan tanggung jawab anak.
Misalnya anak mulai dilatih, dibiasakan, dan dididik untuk dapat mengatur diri
sendiri seperti makan, berpakain, mandi serta buang air. Dalam hal ini
orangtua, para pengasuh, dan tenaga profesional perlu memahami dan
mengembangkan berbagai metode dan teknik pedidikan, bimbingan da pengembangan
anak usia dini.
Selanjutnya agar pendidik dapat menanamkan dan
mengajarkan disiplin pada anak maka tentunya harus mengetahui dengan jelas
taraf perkembangan menurut usia anak dan
beberapa prinsip dasar sehingga dapat membimbing anak tersebut. Ciri-ciri
perkembangan anak adalah sebagai berikut:
Ø Seumur
hidup(life-long) adalah tidak ada periode usia yang mendominasi perkembangan
individu.
Ø Multidimensional adalah terdiri atas biologis,kognitif,dan
sosial
Ø Multidirectional
adalah beberapa komponen dari satu dimensi dapat meningkat dalam
pertumbuhan,sementara komponen lain menurun. Misalnya, orang dewasa dapat
semakin aif tetapi kecepatan memproses informasi lebih buruk.
Ø Lentur(plastis)
adalah bergantung pada kondisi kehidupan individu
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi anak usia
dini
1.
Faktor lingkungan
Faktor lingkungan disini ialah
berupa lingkungan fisik yang ada di PAUD deperti halnya adanya
suara,cahaya,suhu,dan desain kelaas. Apabila lingkungan fisik tersebut
terkontrol dengan baik maka anak usia dini akan merasa nyaman dalam belajar.
Contohnya : ketika desaian ruangan di dalam lingkungan
kelas belajar di desaian dengan sangat menarik,anak akan lebih tertarik dan
semangat untuk belajar.
2.
Faktor sosial
Faktor sosial ini sangat berpengaruh
dalam perkembangan kecakapan sosial anakakan belajar bagaimana bekerja
sama,berinteraksi,sehingga anak akan belajar menghargai orang lain. Ketika
faktor sosial berperan sangat baik di dalam pendidikan anak usia dini,maka
perkembangan belajar anakpun nantinya juga akan meningkat,khususnya dalam
bidang sosial
3.
Faktor emosi
Faktor emosi berkaitan dengan
motivasi anak dalam belajar. Ketika anak memiliki emosi yang bagus dia akan
semangat dalam belajar dan ketika mereka sedang dalam emosi yang tidak bagus
anak usia dini cenderung tidak mau untuk diajak belajar. Karena kondisi emosi
tiap anak berbeda-beda,maka pendidik memiliki tugas ekstra untuk mencari
strategi yang dapat membangkitkan motivasi mereka dalam belajar.
4.
Faktor fisik
Faktor fisik dalam anak usia dini
harus memerlukan kesiapa fisik yang cukup baik untuk belajar. Kesiapan fisik
yang dimaksud disini adalah berkaitan dengan kondisi anak yang berkaitan dengan
kondisi dengan makan dan minum,istirahat,kecukupan waktu tidur,dan aktivitas
yang dilakukan. Ketika kondisi anak tidak dalam keadaan baik,misalnya terlalu
lelah,hal tersebut akan mempengaruhi bagaimana anak dalam belajar. Ketika anak
lelah anak akan tidak semangat lagi dalam belajar. Oleh karena itu faktor
kegiatan yang dilakukan dalam pembelajaran di PAUD harus memperhatikan hal
tersebut sehingga kegiatan dalam pembelajaran dapat berlangsung dengan optimal.
c. Aspek-aspek perkembangan Anak usia dini
Menurut catron dan allen menyebutkan bahwa terdapat 6
aspek perkembangan anak usia dini. Diantaranya :
F Kesadaran
personal : perkembangan kesadaran sosial bermain mendukung anakk tumbuh secara
mandiri dan memiliki kontrol atas lingkungannya. Melalui bermain anak dapat
menemukan hal yang baru,bereksplorasi. Meniru dan mempraktekkan kehidupan
sehari-hari sebagai sebuah langkah dalam membangun ketrampilan menolong diri
sendiri, ketrampilan ini membuat anak untuk mengenal diri mereka dan untuk
mengembangkan pola perilaku yang memuaskan dalam hidup.
F Pengembangan
emosi : melalui permainan anak dapt belajar menerima berekspresi dan mengatasi
masalah
F Membangun
sosialisasi : kemamuan sosialisai dan memperluas empati terhadap orang lain
serta mengurangi sikap egosentrisme.
F Kemampuan
berbahasa anak : memperluas kosa kata dan mengembangkan daya penerimaan serta
mengekspresikan kemampuan berbahasa mereka melalui interaksi dengan anak-anak
lain dan orang dewasa pada situasi bermain spontan.
F Pengembangan
kognitif : memenuhi kebutuhan anak untuk secara aktif terlibat dengan
lingkungan.
F Pengembangan
kemampuan motorik : kesempatan yang luas untuk bergerak pengalaman belajar
untuk menemukan aktivitas sensorik motor yang meliputi penggunaan otot-otot
besar dan kecil. Memungkinkan anak untuk memenuhi perkembangan preseptual
motorik.
d. Permasalahan kesulitan anak usia dini
Masalah ganngguan belajar kerap kali
dijumpai pada anak-anak. Masalah ini bisa timbul disekolah maupun di luar
sekolah. Anak yang mengalami gangguan pemusatan perhatian(kosentrasi),gangguan
daya ingat,gangguan membaca,menulis,berhitung,dll. Dampak yang dialami oleh
anak yang mengalami gangguan belajar bukan hanya pada proses tumbuh
kembangnya,tetapi juga berdampak pada proses tumbuh kembangnya,tetapi jyga
berdampak pada proses interaksi anak tersebut dengan lingkungannya. Terkadang
bukan keharmonisan keluarga juga dapat terganggu,diantara kedua orang tua
saling menyalahkan,merasa frustasi,marah,dll.
E. Pengertian
Pertumbuhan dan Perkembangan
Salah satu
ciri organisme adalah tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan adalah Peristiwa
perubahan biologi yang terjadi pada makhluk hidup yang berupa pertambahan
ukuran (volume, massa, dan tinggi). Pertumbuhan ini bersifat kuantitatif/
terukur. Perkembangan adalah proses menuju kedewasaan pada organisme. Proses
ini berlangsung secara kualitatif. Baik pertumbuhan atau perkembangan bersifat irreversibel.
Bila kita menanam biji tanaman, dapat diamati bahwa dari hari ke hari
terjadi perubahan tinggi. Secara kualitatif, terlihat bentuk awal (biji) yang
demikian sederhana menjadi bentuk tanaman yang lengkap.
Pada tanaman yang sedang tumbuh,
terlihat adanya pembentukan organ-organ baru. Misalnya daun semakin banyak,
akar semakin panjang dan bertambah banyak. Melihat arah pertumbuhan, tanaman
tumbuh kedua arah utama:
- Akar ke bawah (Menuju ke bumi)
- Daun (dan batang) ke atas
Secara umum pertumbuhan dan pekembangan
pada tumbuhan diawali untuk stadium zigot yang merupakan hasil pembuahan sel
kelamin betina dengan jantan. Pembelahan zigot menghasilkan jaringan meristem
yang akan terus membelah dan mengalami diferensiasi.
Diferensiasi
adalah
perubahan yang terjadi dari keadaan sejumlah sel, membentuk organ-organ yang
mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda. Peristiwa diferensiasi menghasilkan
perbedaan yang tampak pada struktur dan fungsi masing-masing organ, sehingga
perubahan yang terjadi pada organisme tersebut semakin kompleks. Auksanometer
adalah Suatu alat untuk mengukur pertumbuhan memanjang suatu tanaman, yang
terdiri atas sistem kontrol yang dilengkapi jarum penunjuk pada busur skala
atau jarum yang dapat menggaris pada silinder pemutar.
a. Tahap
Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
1.
Tahap Awal
Pertumbuhan
1)
Mula-mula biji melakukan imbibisi atau
penyerapan air sampai ukuran bijinya bertambah dan menjadi lunak.
2)
Saat air masuk ke dalam biji, enzim-enzim mulai aktif
sehingga menghasilkan berbagai reaksi kimia.
3)
Kerja enzim ini antara lain, mengaktifkan metabolisme
di dalam biji dengan mensintesis cadangan makanan sebagai persediaan cadangan
makanan pada saat perkecambahan berlangsung.
Gambar 2.1 Bagian-bagian biji
2.
Perkecambahan
1)
Perkecambahan terjadi karena pertumbuhan radikula (calon
akar) dan pertumbuhan plumula (calon batang).
2)
Faktor yang memengaruhi perkecambahan adalah air,
kelembapan, oksigen, dan suhu.
3)
Perkecambahan biji ada dua macam, yaitu:
a. Tipe perkecambahan di atas tanah (Epigeal)
Hipokotil memanjang sehingga plumula
dan kotiledon ke permukaan tanah dan kotiledon melakukan fotosintesis
selama daun belum terbentuk. Contoh: perkecambahan kacang hijau.
Gambar 2.2
Tipe perkecambahan epigeal
b.Tipe perkecambahan di bawah tanah (hipogeal)
Epikotil memanjang sehingga plumula
keluar menembus kulit biji dan muncul di atas permukaan tanah, sedangkan
kotiledon tertinggal dalam tanah. Contoh: perkecambahan kacang kapri (Pisum
sativum).
Gambar 2.3 Tipe perkecambahan hipogeal
b. Macam-macam pertumbuhan pada tumbuhan
1. Pertumbuhan
Primer
Terjadi
sebagai hasil pembelahan sel-sel jaringan meristem primer. Berlangsung pada
embrio, bagian ujung-ujung dari tumbuhan seperti akar dan batang.
Embrio memiliki 3 bagian penting :
a. Tunas
embrionik yaitu calon batang dan daun
b. Akar
embrionik yaitu calon akar
c. Kotiledon
yaitu cadangan makanan
Gambar 2.4 Embrio Tumbuhan
Pertumbuhan tanaman dapat diukur
dengan alat yang disebut auksanometer.Daerah pertumbuhan pada akar dan
batang berdasar aktivitasnya terbagi menjadi 3 daerah:
a. Daerah
pembelahan Sel-sel di daerah ini aktif membelah (meristematik)
b. Daerah
pemanjangan Berada di belakang daerah pembelahan
c. Daerah
diferensiasi Bagian paling belakang dari daerah pertumbuhan. Sel-sel mengalami
diferensiasi membentuk akar yang sebenarnya serta daun muda dan tunas lateral
yang akan menjadi cabang.
Setelah fase perkecambahan, diikuti
pertumbuhan tiga sistem jaringan meristem primer yang terletak di akar dan batang. Pada
fase ini tumbuhan membentuk akar, batang, dan daun. Tiga sistem jaringan primer
yang terbentuk sebagai berikut:
b. Meristem
dasar yang akan berkembang menjadi jaringan dasar yang mengisi lapisan korteks
pada akar di antara style dan epidermis.
c. Prokambium,
yaitu lapisan dalam yang akan berkembang menjadi silinder pusat, yaitu floem
dan xilem.
2. Pertumbuhan Primer Pada Akar
Akar muda yang keluar dari biji
segera masuk ke dalam tanah, selanjutnya membentuk sistem perakaran tanaman.
Pada ujung akar yang masih muda, terdapat empat daerah pertumbuhan sebagai
berikut.
a. Tudung akar (kaliptra). Tudung
akar atau kaliptra berfungsi sebagai pelindung terhadap benturan fisik ujung
akar terhadap tanah sekitar pertumbuhan. Fungsi lain ujung akar, yaitu
memudahkan akar menembus tanah karena tudung akar dilengkapi dengan sekresi
cairan polisakarida. Perbedaan antara tudung akar dikotil dan monokotil sebagai
berikut:
1) Pada tudung
akar dikotil, antara ujung akar dengan kaliptra tidak terdapat batas yang jelas
dan tidak memiliki titik tumbuh pada kaliptra tersebut.
2) Pada tudung
akar monokotil, antara ujung akar dan kaliptra terdapat batas yang jelas atau
nyata dan mempunyai titik tumbuh tersendiri yang disebut kaliptrogen.
3) Sel-sel kaliptra yang dekat dengan ujung akar mengandung butir-butir tepung
yang disebut kolumela.
Gambar 2.5 Jaringan meristem apikal akar. a. tudung akar b. meristem c.
daerah pemanjangan sel d. korteks e. floem f. xylem
b. Meristem merupakan
bagian dari ujung akar yang selnya senantiasa mengadakan pembelahan
secara mitosis. Meristem ini terletak di belakang tudung akar. Pada
tumbuhan dikotil, sel-sel tudung akar yang rusak akan digantikan oleh sel-sel
baru yang dihasilkan oleh sel-sel me-ristem primer dari perkembangan sel-sel
meristem apical.
c. Daerah pemanjangan sel terletak di belakang daerah meristem. Sel-sel hasil
pembelahan meristem tumbuh dan berkembang memanjang pada daerah ini. Aktivitas
pertumbuhan dan perkembangan memanjang dari sel mengakibatkan pembelahan sel di
daerah ini menjadi lebih lambat dari bagian lain. Pemanjangan sel tersebut
berperan penting untuk membantu daya tekan akar dan proses pertumbuhan
memanjang akar.
d. Daerah
diferensiasi, sel-sel hasil pembelahan dan pemanjangan akan mengelompok
se-suai dengan kesamaan struktur. Sel-sel yang memiliki kesamaan struktur,
kemudian akan memperoleh tugas membentuk jaringan tertentu.
3. Pertumbuhan Primer pada Batang
Pertumbuhan dan perkembangan primer
pada batang meliputi daerah pertumbuhan (titik tumbuh), daerah
pemanjangan, dan daerah diferensiasi. Meristem apikal pada batang dibentuk oleh
sel-sel yang senantiasa membelah pada ujung tunas yang biasa disebut kuncup. Di
dalam kuncup, ruas batang dan tonjolan daun kecil (primordia) memiliki
jarak sangat pendek karena jarak internodus (antar ruas)
sangat pendek. Pertumbuhan, pembelahan, dan pemanjangan sel terjadi di
dalam internodus.
Gambar 2.6 Irisan membujur ujung
batang
4. Pertumbuhan Sekunder
Merupakan aktivitas sel-sel meristem
sekunder yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan ini dijumpai pada
tumbuhan dikotil, gymnospermae dan menyebabkan membesarnya ukuran (diameter)
tumubuhan.
Ø Mula-mula
kambium hanya terdapat pada ikatan pembuluh, yang disebut kambium vasis atau
kambium intravasikuler. Fungsinya adalah membentuk xilem dan floem
primer.
Ø Selanjutnya
parenkim akar/batang yang terletak di antara ikatan pembuluh, menjadi kambium
yang disebut kambium intervasis.
Ø Kambium
intravasis dan intervasis membentuk lingkaran tahun bentuk konsentris. Kambium
yang berada di sebelah dalam jaringan kulit yang berfungsi sebagai pelindung.
Terbentuk akibat ketidakseimbangan antara permbentukan xilem dan floem yang
lebih cepat dari pertumbuhan kulit. Ke
dalam membentuk feloderm : sel-sel hidup, ke luar membentuk felem yaitu sel-sel
mati
c. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
Tumbuhan dapat tumbuh karena adanya
faktorr-faktor yang mendukung. Faktor-faktor tersebut yaitu:
1. Hormon pertumbuhan
Hormon
pertumbuhan bertugas memacu atau merangsang bagian tertentu untuk melakukan
pembelahan sel agar tumbuhan semakin besar. Hormon yang utama yaitu :
a. Auksin
(Bahasa yunani Auxein = meningkatkan)
Ø Banyak terdapat
di ujung-ujung koleoptil, atau ujung-ujung tunas.
Ø Diketahui
sebagai senyawa Asam Indol Asetat (AIA) atau Indol Acetic Acid (IAA).
Ø Kerjanya
akan efektif bila tak ada cahaya.
Ø Bekerja
mempengaruhi/mempercepat proses pembelahan sel-sel meristem di ujung-ujung
tunas (batang dan akar)
Dengan sifat auksin ini, tumbuhan
dapat tumbuh sangat cepat ditempat gelap (etiolasi). Dalam percobaan
dilaboratorium, auksin juga memacu pertumbuhan daun, bunga, buah dan batang
rerumputan dan kelompok cemara. Sifat auksin ini digunakan oleh para petani buah
untuk merangsang bunga menjadi buah tanpa pembuahan terlebih dahulu, sehingga
kini muncul jenis buah tanpa biji, seperti semangka, jeruk, dan durian. Proses
pembentukan buah tanpa pembuahan ini disebut Partenokarpi. Auksin juga
dipakai untuk memacu tumbuhnya akar pada batang-batang stek.
Gambar 2.7 Etiolasi akibat kerja
hormon auksin
b.
Giberelin (Dari kata Gibbrela fujijuroi)
Gibberella fujikuroi adalah jamur
yang menghasilkan hormon giberelin. Secara liar, Gibberella fujikuroi menginjeksikan
tanaman lain dan mengeluarkan ekstrak giberelin. Akibatnya tanaman inang tumbuh
raksasa.
Setelah ditemukan pada Gibberela fujikuroi sebanyak
25 macam senyawa giberelin, ternyata ditemukan pula 73 macam lainnya pada
tumbuhan tinggi. Giberelin dapat mempercepat tumbuhnya tunas, dan mempercepat
perbungaan (vernalisasi), yang berarti mempercepat pembuahan. Sekarang dapat
ditemukan produk buah-buahan melimpah sebelum musimnya. Ini berkat penggunaan
giberelin oleh para petani buah diluar musim berbuah.
Didunia pertanian, giberelin banyak
dimanfaatkan karena fungsinya yang istimewa, antara lain
F Digunakan
untuk partenokarpi, menghasilkan buah tanpa biji.
F Mempercepat
penuaan daun (sayuran) dan buah (Jeruk)
F Memacu
pertumbuhan padang rumput untuk ternak.
F Menyebabkan
gerombol buah anggur lebih panjang.
F Anggur tahan
cendawan
F Mendorong
produksi benih
F Oleh pembuat
bir digunakan untuk mempercepat proses pembuatan malt
F Merenyahkan
tangkai daun seledri
F Meningkatkan tanaman tebu dan
produksi gulanya.
Gambar 2.8 Tanaman pot sebelah kanan yang diberi
hormon giberelin
c. Sitokinin
Dinamakan sitoinin karena memacu
sitokinesis (Pembelahan plasma sel). Sitokinin terdpat dijaringan pembuluh
berbagai jenis tumbuhan. Sitokinin ditemukan pula pada endosperma cair buah
kelapa muda, kapang, bakteri, dan bahkan hewan primata, lumut, ganggang coklat,
ganggang merah, pinus, dan diatom.
Sitokinin paling banyak terdapat
disekitar biji muda, buah muda, dan tunas daun, serta ujung akar. Didunia
pertanian, sitokinin diperlukan untuk:
F Pertumbuhan
pada kultur jaringan
F Menunda
penuaan bagian tubuh tumbuhan
F Memacu pembesaran sel-sel keping
biji dan sel daun dikotil.
F Memacu
perkembangan kloroplas dan sintesis klorofil
d.
Asam Absisat
Musim dingin atau masa kering merupakan waktu dimana
tanaman beradaptasi menjadi dorman (penundaan pertumbuhan). Pada saat itu, ABA
yang dihasilkan oleh kuncup menghambat pembelahan sel pada jaringan meristem
apikal dan pada cambium pembuluh sehingga menunda pertumbuhan primer maupun
sekunder. ABA juga memberi sinyal pada kuncup untuk membentuk sisik yang akan
melindungi kuncup dari kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan. Dinamai
dengan asam absisat karena diketahui bahwa ZPT ini menyebabkan absisi/rontoknya
daun tumbuhan pada musim gugur. Nama tersebut telah popular walaupun para peneliti tidak pernah membuktikan kalau ABA terlibat dalam gugurnya daun.
Pada kehidupan suatu tumbuhan, merupakan hal yang
menguntungkan untuk menunda/menghentikan pertumbuhan sementara. Dormansi biji
sangat penting terutama bagi tumbuhan setahun di daerah gurun atau daerah
semiarid, karena proses perkecambahan dengan suplai air terbatas akan
mengakibatkan kematian.Sejumlah faktor lingkungan diketahui mempengaruhi
dormansi biji, tetapi pada banyak tanaman ABA tampaknya bertindak sebagai
penghambat utama perkecambahan. Biji-biji tanaman setahun tetap dorman di dalam
tanah sampai air hujan mencuci ABA keluar dari biji.
Peranan Asam Absisat (ABA) :
F Dormansi Biji
F Menahan cekaman kekeringan
Asam absisat menginduksi dormansi pada biji. Ketika
mekanisme kerjanya terblokir,
dalam hal ini, dengan mutasi yang menyebabkan faktor transkripsi yang
mengatur asam
absisat, menyebabkan perkecambahan sebelum waktunya.
e. Etilen
Buah-buahan terutama
yang sudah tua melepaskan gas yang disebut etilen. Etilen disintesis oleh
tumbuhan dan menyebabkan proses pemasakan yang lebih cepat. Selain etilen yang
dihasilkan oleh tumbuhan, terdapat etilen sintetik, yaitu etepon (asam
2-kloroetifosfonat).Etilen sintetik ini sering digunakan para pedagang untuk
mempercepat pemasakan buah. Selain memacu pematangan, etilen juga memacu
perkecambahan biji, menebalkan batang, mendorong gugurnya daun, dan menghambat
pemanjangan batang kecambah. Selain itu, etilen menunda pembungaan, menurunkan
dominansi apikal dan inisiasi akar, dan menghambat pemanjangan batang kecambah.
Hormon tumbuh yang
secara umum berlainan dengan Auxin, Gibberellin, dan Cytokinin. Dalam keadaan
normal ethylene akan berbentuk gas dan struktur kimianya sangat sederhana
sekali. Di alam ethilene akan berperan apabila terjadi perubahan secara
fisiologis pada suatu tanaman. hormon ini akan berperan pada proses pematangan
buah dalam fase climacteric. Penelitian terhadap ethylene, pertama kali dilakukan
oleh Neljubow (1901) dan Kriedermann (1975), hasilnya menunjukan gas ethylene
dapat membuat perubahan pada akar tanaman.
Hasil penelitian
Zimmerman et al (1931) menunjukan bahwa ethylene dapat mendukung terjadinya
abscission pada daun, namun menurut Rodriquez (1932), zat tersebut dapat
mendukung proses pembungaan pada tanaman nanas. Penelitian lain telah
membuktikan tentang adanya kerja sama antara auxin dan ethylene dalam
pembengkakan (swelling) dan perakaran dengan cara mengaplikasikan auxin pada
jaringan setelah ethylene berperan.
Gambar 2.10 Pemasakan Buah salah satu kerja etilen
2. Hormon lain yang terdapat pada tumbuhan
a. Hormon
Luka/Kambium luka/Asam traumalin.
Hormon yang merangsang sel-sel daerah luka menjadi bersifat meristematik
sehingga mampu mengadakan penutupan bagian yang luka. Vitamin B12
9riboflavin), piridoksin (vit. B6) asam ascorbat (vit. C), thiamin (vitamin
B1), asam nikotinat merupakan jenis vitamin yang dapat mempengaruhi pertumbuhan
dan pertumbuhan dan perkembangan Vitamin berperan sebagai kofaktor
b. Poliamina.
Mempunyai peranan besar dalam proses genetis yang paling mendasar seperti
sintesis DNA dan ekspresi genetika. Spermine dan spermidine berikatan dengan
rantai phosphate dari asam nukleat. Interaksi ini kebanyakkan didasarkan
pada interaksi ion elektrostatik antara muatan positif kelompok ammonium dari
polyamine dan muatan negatif dari phosphat.Polyamine adalah kunci dari migrasi
sel, perkembangbiakan dan diferensiasi pada tanaman dan hewan. Level
metabolis dari polyamine dan prekursor asam amino adalah sangat penting untuk
dijaga, oleh karena itu biosynthesis dan degradasinya harus diatur secara
ketat.Polyamine mewakili kelompok hormon pertumbuhan tanaman, namun merekan
juga memberikan efek pada kulit, pertumbuhan rambut, kesuburan, depot lemak,
integritas pankreatis dan pertumbuhan regenerasi dalam mamalia.
Sebagai tambahan, spermine merupakan senyawa penting yang banyak digunakan
untuk mengendapkan DNA dalam biologi molekuler. Spermidine menstimulasi
aktivitas dari T4 polynucleotida kinase and T7 RNA polymerase dan ini kemudian
digunakan sebagai protokol dalam pemanfaatan enzim.
c. Hormon Kalin.
Dihasilkan pada jaringan meristem. Memacu pertumbuhan organ tubuh tumbuhan
Jenisnyaadalah: a. Fitokalin: memacu pertumbuhan daun; b. Kaulokalin:
memacu pertumbuhan batang; c. Rhizokalin: memacu pertumbuhan akar; d.
Anthokalin: memacu pertumbuhan bunga dan buah Florigen hormon tumbuhan yang
khusus merangsang pembentukan bunga.
3. Nutrisi
Tanaman membutuhkan mutlak 13 unsur
hara essensial dalam pertumbuhannya. Unsur hara tersebut harus berbentuk ion
untuk dapat digunakan tanaman seperti NH4+, HPO42-, K+, Mg2+, SO42- dan
sebagainya. Adapun peranan unsur-unsur hara tersebut dapat diuraikan secara
ringkas seperti dibawah ini :
a. N (Nitrogen) peranannya :
F Merangsang
pertumbuhan vegetatif
F Tanaman dan
tumbuhnya anakkan
F Membuat
tanaman lebih hijau karena banyak mengandung butir hijau daun
F Merupakan
bahan penyusun klorofil daun, lemak dan protein
b. P (Phosfor) peranannya :
F Memacu
pertumbuhan akar dan pembentukan sistem perakaran yang lebih baik
F Mempercepat
pembungaan dan pemasakan buah, biji atau gabah
F Memperbesar
prosentase pembentukan bunga menjadi buah
F Sebagai
bahan penyusun inti sel lemak dan protein
c. K (Kalium) peranannya :
F Memperlancar
fotosintesis
F Membantu
pembentukan protein dan hidrat arang
F Sebagai
katalisator dalam transformasi tepung, gula dan lemak tanaman
F Mengeraskan
jerami dan bagian kayu dari tanaman
F Meninggikan
kualitas rasa dan warna dari buah dan bunga
F Meninggikan
daya tahan tanaman terhadap serangan hama, penyakit dan kekeringan
F Pada tanaman
unsur ini terkumpul pada titik tumbuh dan mempercepat pertumbuhan jaringan
merismatik
d. Mg (Magnesium) peranannya :
F Merupakan
bahan penyusun klorofil
F Mengaktifkan
enzim yang berperan pada metabolisme karbohidrat
F Dapat
menaikkan kadar minyak pada berbagai tanaman penghasil minyak
e. Ca (Calsium) peranannya :
F Merangsang
pembentukan bulu-bulu akar dan biji-bijian
F Mengeraskan
jerami dan bagian kayu tanaman
f. S (Belerang) peranannya :
F Sebagai
penyusun utama ion fosfat
F Menambah
kandungan protein dan vitamin
F Pembentukan
bintil akar tanaman kacang-kacangan dan butir hijau daun sehingga warna daun
menjadi lebih hijau
g. Cl (Chlor) peranannya :
F Meninggikan
kuantitas dan kualitas tanaman
h. Fe (Besi) peranannya :
F Sangat
penting pada pembentukan klorofil
i. Mn (Mangan) peranannya :
F Penting
dalam penyusunan klorofil dan proses fotosintesa
F Merangsang
perkecambahan biji dan pemasakan buah
j. Cu & Zn (Tembaga dan Seng) peranannya :
F Penting
dalam pengaturan sistem enzim tanaman dan dalam pembentukan klorofil
F Diperlukan
pada tanah alkalis dan organik
k. B (Borium) peranannya :
F Meningkatkan
kualitas dan kuantitas hasil sayur-mayur dan dalam pembentukan klorofil
F Penting
dalam usaha peningkatan produksi biji-bijian tanaman kacang-kacangan
F Diperlukan
pada tanah organik
l. Mo (Molibdenum) peranannya :
F Penting
dalam proses fiksasi N dan untuk tanaman kacang-kacangan, jeruk dan sayur mayur
4. Gen
Gen yaitu faktor penentu sifat-sifat
makhluk hidup. Gen akan terwaris dari generasi ke generasi. Biasanya sifat yang
ditentukan oleh gen (disebut sifat turunan) sulit diubah meskipun dengan
penambahan nutrisi. Bila tumbuhan mewarisi gen sifat pendek dari induk pendek,
maka tumbuhan tersebut tetap pendek. Tumbuhan yang memiliki gen penentu buah
rasa manis akan menghasilkan buah yang rasanya manis.
5. Lingkungan
a. Cahaya
Cahaya ( yang umumnya diperoleh dari
matahari) memiliki spektrum yang berbeda yang memiliki panjang gelombang yang
beda. Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman, karena merupakan bahan
dari proses fotosintesis, bila tak ada cahaya, maka proses fotosintesis tak
akan terjadi.
b. Keasaman tanah (pH)
Tanaman umumnya tumbuh normal pada tanah yang netral,
berkisar antara pH 9-7.
c. Kerapatan tanaman
Tanaman yang banyak pada suatu areal
mempengaruhi jumlah unsur hara dan membatasi keleluasaan menjalarnya akar
tanaman. Hal ini akan mempengaruhi pertumbuhan.
d. Temperatur (suhu) lingkungan
Pertumbuhan sangat dipengaruhi oleh
suhu. Setiap jenis tumbuhan memiliki toleransi pada suhu minimum tertentu, suhu
optimum tertentu, dan suhu maksimum tertentu. Toleransi ini berbeda-beda untuk
tiap jenis tumbuhan. Pengaruh suhu dan cahaya matahari memberi pengaruh
kompleks berkaitan dengan kedudukan tempat di bumi terhadap cahaya matahari. Di
daerah iklim sedang dan iklim dingin muncul saat-saat hari panjang dan hari
pendek. Hari panjang yaitu hari yang siangnya diatas 12 jam (Sekitar 15 jam
siang, 9 jam malam). Sedangkan hari pendek mengalami siang kurang dari 12 jam
(Sekitar 9 jam atau 10 jam siang, 15 jam malam). Hari panjang terjadi pada
musim panas, dan hari pendek terjadi pada musim gugur dan dingin. Keadaan
seperti ini menimbulkan respon berbeda dari tumbuhan terhadap setiap musim.
Respon ini disebut fotoperiodisme.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang ada pada
bab sebelumnya maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
Pertumbuhan
adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan
fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat pada
waktu yang normal. Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses transmisi
dari konstitusi fisik (keadaan tubuh atau keadaan jasmaniah ) yang herediter
dalam bentuk proses aktif secara berkesinambungan. Jadi, pertumbuhan berkaitan
dengan perubahan kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur
biologis.
Perkembangan sejalan dengan prinsip orthogenetis, berlangsung dari keadaan
global dan kurang berdeferensiasi sampai ke keadaan di mana diferensiasi,
artikulasi, dan integrasi meningkat secara bertahap.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan antara lain: pertumbuhan fisik,
kecerdasan, temperamen (emosi), sosial, bahasa, bakat khusus, sikap nilai dan
moral, interaksi keturunan dan lingkungan dalam perkembangan.
Fase-fase
pertumbuhan dan perkembangan yang dialami manusia antara lain: fase pra natal,
fase bayi, fase kanak-kanak awal, fase kanak-kanak tengah dan akhir, fase
remaja, fase awal dewasa, fase pertengahan dewasa, fase akhir dewasa.
B.
Saran
Makalah kami ini masih jauh dari kata sempurna untuk
itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dari para pembaca
sekalian demi tercapainya kesempurnaan dari makalah kami ini kedepannya.
DAFTAR
PUSTAKA
Ali Mohammad,Mohammad Asrori.2012.Psikologi Remaja.Jakarta:PT.Bumi
Aksara.
Fatimah Enung.2010.Psikologi Perkembangan (Perkembangan Peserta
Didik).Bandung:CV.Pustaka Setia.
Hurlock,
Elisabeth B. 1991. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan. Terjemahan oleh Istiwidayanti, dkk. Jakarta: Penerbit Erlangga.
L. Zulkifli. 2000. Psikologi
Perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mappiare. A.
1982. Psikologi Remaja. Surabaya : Usaha Nasional.
Monks, FJ, dkk.
1984. Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam Berbagai Bagiannya.
Yogyakarta: UGM Press.
Rochman Natawidjaja.1979. Psikologi
Pendidikan. Jakarta :CV Mutiara.
Santrock, J. W.
2003. Adolescence: Perkembangan Remaja. Alih Bahasa: Shinto D. Adelar
& Sherly Saragih. Jakarta: Erlangga.
Singgih
D.Gunarsa dan Ny. Singgih D.G. 1990. Psikologi Remaja. Jakarta:
PT. BPK Gunung Mulia.